Rabu, 26 Februari 2014

Bandara Terapung Akan Dibangun di London

Bandara Heathrow di London merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Bandara itu memiliki dua landasan yang sangat padat dan bahkan hampir 100 persen digunakan setiap harinya. Karena alasan itulah maka terdengar isu bahwa bandara itu akan diperluas, mengingat akan adanya trasportasi udara yang semakin padat di masa depan nanti. Oleh karena itu salah satu perusahaan arsitektur bernama Gensler, mengajukan ide yang cukup brilian mengenai perluasan bandara tersebut.

Perusahaan itu mengusulkan bahwa perluasan bandara Heathrow akan dibuat dengan konsep mengapung di muara sungai Thames. Proyek yang sangat “WOW” ini kabarnya akan membutuhkan dana sebesar $80 Milyar. Struktur pondasi bandara ini akan tertanam di dasar sungai dan akan terhubung dengan daratan disekitarnya. 



Konsep bandara terapung

Selain terapung, bandara ini akan menjadi luas karena akan dilengkapi dengan empat landasan yang memiliki panjang sekitar 5 kilometer. Sedangkan untuk parkir kendaraan para calon penumpang akan diletakkan di daratan sekitar bandara.

Meskipun mega proyek ini sangat menakjubkan tetapi sebagian warga London ada yang menentangnya, terutama warga yang tinggal disekitar sungai Thames.

Sumber

Pembayaran Pembelian Tiket Pesawat Citilink Bisa Melalui ATM BII

PT Bank Internasional Indonesia Tbk menjalin kerja sama dengan PT Citilink Indonesia dalam pembayaran online travel agent melalui BII Corporate On Line Payment (BII CoOLPAY) dan pembayaran online tiket melalui ATM BII.

Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dilakukan pada Rabu 18 Desember 2013 dan dihadiri Pjs Presiden Direktur BII, Thila Nadson dan Chief Executive Officer (CEO) Citilink Indonesia, Arif Wibowo. "Melalui BII CoOLPAY, biro perjalanan Citilink dapat melakukan pembayaran tiket tanpa datang ke bank," ujar Thila di Jakarta.

Thila menuturkan, dengan kerja sama ini, pelanggan Citilink dapat melakukan transaksi pembayaran online melalui 1.400 lebih ATM BII di seluruh Indonesia. Ke depan, dia berharap, kerja sama ini dapat dikembangkan ke jaringan elektronik BII lainnya, termasuk Internet Banking dan Mobile Banking.

Sementara itu, Arif Wibowo berharap, dengan kerja sama ini, pelanggan Citilink akan semakin mudah untuk membayar tiket Citilink. "Kerja sama dengan BII ini sesuai dengan komitmen kami, yaitu melayani dengan simple, on time, dan convenient," kata Arif.

bisnis.news.viva.co.id

8 Maskapai dengan Reputasi Terbaik

Saat akan melakukan perjalanan penerbangan, Anda pastilah memilih maskapai yang sudah mempunyai ‘nama’ dan juga memperhatikan catatan keselamatan maskapai tersebut. Maskapai-maskapai berikut ini, diklaim sebagai maskapai-maskapai teraman di dunia. Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari AskMen:

Air New Zealand
Maskapai Selandia Baru ini adalah salah satu maskapai yang melayani penerbangan hampir ke semua rute di dunia. Air New Zealand telah beroperasi sejak 1965 dan terakhir mengalami kecelakaan fatal pada 1979. Sejak itu, 1,5 juta penerbangan yang dijalaninya berjalan tanpa ada kecelakaan besar.

Aer Lingus
Maskapai ini merupakan maskapai kecil asal Irlandia. Meskipun begitu, ia adalah maskapai tertua yang telah terbang sejak 1936. Aer Lingus telah terbang ke destinasi-destinasi di Eropa, Afrika, dan Amerika Utara. Hanya pernah terjadi sekali insiden tidak fatal pada maskapai ini, yaitu ketika joyflight di 1986.

Cathay Pacific
Cathay Pacific adalah maskapai Hong Kong yang didirikan pada 1946, dan sejarahnya membuat ia menjadi salah satu maskapai teraman di dunia. Kejadian fatal terakhir yang menimpa Cathay adalah pada 1972 dan sejak saat itu pesawat ini belum pernah lagi mengalami kecelakaan. Cathay Pacific melayani lebih dari 100 destinasi di 36 negara yang berbeda.

TAP Portugal
Maskapai milik Portugal ini terakhir kali mengalami kecelakaan besar pada 1977 dan sejak itu rekor keamanannya tetap terjaga. Maskapai ini terbang ke 30 negara berbeda dan terbang selama rata-rata 1.600 penerbangan per minggu. Maskapai ini juga dipercaya menerbangkan Paus John Paul II pada 1982 dari Vatikan menuju Portugal.

All Nippon Airways
All Nippon Airways (ANA) adalah maskapai terbesar kedua di Jepang. Membawa jutaan penumpang setiap tahunnya, ANA terbang ke 35 negara di dunia dan sejak 1975 terbang tanpa kecelakaan fatal. Maskapai ini didirikan pada 1952.

British Airways
Maskapai ini kini telah berusia 93 tahun dan sejak insiden fatal pada 1976, British Airways belum pernah lagi mengalami kecelakaan yang parah. Selain menjadi salah satu maskapai tertua di dunia, Maskapai asal Inggris ini juga merupakan maskapai terbesar yang terbang ke ratusan destinasi di dunia dan membawa hingga 40 juta penumpang per tahun.

Finnair
Maskapai Finnair memiliki catatan penerbangan yang baik, karena tidak ada insiden kecelakaan fatal selama hampir 50 tahun. Meskipun memiliki nama Finnair sejak 1953, aslinya maskapai ini sudah berdiri sejak 1920an. Selama Perang Dunia II, maskapai ini digunakan sebagai armada perang.

Qantas
Maskapai asal Australia ini memiliki sejarah sukses selama 90 tahun ia berdiri. Didirikan di Australia pada 1920, Qantas adalah salah satu maskapai tertua di dunia yang terbang ke 182 destinasi di 44 negara yang berbeda. Insiden fatalnya terakhir terjadi pada 1951.

travel.okezone.com

Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST) Resmi Dibuka



Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST). ZonaAero


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tasikmalaya Resmi Buka Sekolah Penerbangan

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Sunaryo meresmikan
Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST) di Pangkalan Udara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu 6 Juli 2013. Ini menjadi sekolah pilot ke-18 di Indonesia.

Sebanyak 14 siswa menjadi angkatan pertama sekolah penerbangan ini. "Standar siswa yang kami rencanakan ada 16 sampai 20 siswa," kata Direktur Utama PT Dirgantara Aviation Engineering (DAE), Wasito usai peresmian. PT DAE merupakan pengelola
Sekolah Penerbang Tasikmalaya.

Lulusan DPST, kata Wasito, sesuai kurikulum didesain untuk membawa pesawat konvensional dan modern. Lulusannya bisa membawa pesawat berbadan lebar seperti Boeing dan Airbus. DPST memungut Rp 620 juta per siswa. Biaya itu bisa dibayar tiga kali dengan perbandingan pembayaran pertama sebesar 40 persen, kedua dan ketiga masing-masing 30 persen.

Angkatan kedua, menurut Wasito, biayanya naik sekitar Rp 700 juta. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya harga bahan bakar. "Sebagai contoh, bahan bakar sebelum kami hitung per liter mencapai Rp 22 ribu sampai Rp 23 ribu, sekarang sudah Rp 25 ribu," katanya.

www.tempo.co

Ganti Rugi Untuk Penumpang Pesawat Jika Terjadi Delay Penerbangan

Kementerian Perhubungan menyatakan pembayaran kompensasi keterlambatan atau delay penerbangan oleh maskapai kepada penumpang hanya ada di Indonesia. "Di luar negeri, tidak ada praktek seperti itu," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, Sabtu (19/10/2013).

Ia menjelaskan, di luar negeri, jika ada penerbangan yang terlambat, maka yang dilakukan maskapai adalah memberi fasilitas akomodasi atau penginapan dan mengganti jadwal penerbangan, bukan membayar tunai. Selain itu, Bambang melanjutkan, maskapai-maskapai di luar negeri memiliki aturan tersendiri. "Jadi memang tidak ada aturan dari pemerintahnya, kalau delay harus bagaimana," ucapnya.

Di Indonesia, ketentuan mengenai tanggung jawab maskapai dimuat dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Pasal 2 huruf e menyatakan maskapai wajib bertanggung jawab atas kerugian terhadap keterlambatan angkutan udara. Sementara itu Pasal 9 menjelaskan, keterlambatan angkutan udara mencakup keterlambatan penerbangan atau flight delayed, tidak terangkutnya penumpang dengan alasan kapasitas pesawat atau denied boarding passenger, serta pembatalan penerbangan atau cancelation of flight.

Berikut ini ketentuan mengenai jumlah ganti kerugian untuk penumpang atas keterlambatan penerbangan yang dicantumkan pada Pasal 10 peraturan tersebut.

  1. Maskapai memberi ganti rugi sebesar Rp 300 ribu per penumpang jika keterlambatan lebih dari empat jam.
  2. Maskapai memberi ganti rugi 50 persen dari Rp 300 ribu, yaitu Rp 150 ribu, apabila menawarkan tujuan lain yang terdekat dengan tujuan akhir penumpang atau rerouting. Maskapai juga wajib menyediakan tiket penerbangan lanjutan atau transportasi lain sampai ke tempat tujuan jika tidak ada moda transportasi selain angkutan udara.
  3. Jika maskapai mengalihkan penerbangan ke penerbangan selanjutnya atau penerbangan milik badan usaha niaga berjadwal lainnya, penumpang dibebaskan dari biaya tambahan, termasuk peningkatan kelas pelayanan atau upgrading class. Apabila terjadi penurunan kelas atau subkelas pelayanan, maskapai wajib memberi sisa uang kelebihan dari tiket yang dibeli penumpang.
Jika penumpang tidak terangkut, seperti dalam poin nomor 2 di atas, maka maskapai harus mengalihkan penumpang ke penerbangan lain tanpa biaya tambahan atau menyediakan konsumsi, akomodasi, dan biaya transportasi apabila tidak ada penerbangan lain ke tempat tujuan. Ketentuan ini tercantum dalam Pasal 11.

www.tempo.co

British Airways Dinobatkan Sebagai Maskapai Paling Sunyi Di Bandara Heathrow Inggris

Layanan penerbangan jarak pendek British Airways dinobatkan sebagai maskapai yang paling sunyi di bandara Heathrow Inggris. Ini adalah pertama kalinya bandar udara ini mengadakan riset terhadap tingkat kebisingan bandara, setelah adanya penemuan bahwa suara bising dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Penerbangan British Airways memiliki tingkat kebisingan paling rendah sehingga menduduki peringkat pertama dari 50 maskapai yang terdaftar. Layanan penerbangan domestik milik Virgin Atlantic, Little Red, menjadi maskapai kedua yang paling sunyi. Semua maskapai dinilai berdasarkan enam kriteria berisik yang berbeda. John Stewart dari grup kampanye anti bising menyambut baik inisiatif tersebut. "Ini adalah langkah konstruktif untuk memperbaiki suasana bising."

Bulan lalu, sebuah penelitian yang dilakukan kepada 3,6 juta warga di dekat bandara Heathrow menunjukan risiko stroke dan penyakit jantung naik 10% hingga 20% di area yang terpapar oleh tingginya suara bising pesawat. Riset dari Imperial College dan King's College London ini dipublikasikan oleh British Medical Journal.

Dikurangi

Tingkat kebisingan pesawat diukur dalam periode Juli hingga September. Dari daftar maskapai, 80% telah memenuhi standar minimum kebisingan. Peringkat terakhir, yang berarti pesawat paling berisik, ditempati oleh maskapai Polandia LOT, maskapai Israel El Al dan Thai Airways.

Rencana untuk mengurangi tingkat kebisingan di bandara Heathrow telah disetujui oleh pemerintah Inggris pada 2011. Salah satu Direktur Heathrow Matt Gorman mengatakan: "Kami berada di garis depan dalam upaya internasional untuk mengatasi kebisingan pesawat dan berkomitmen untuk terus mengurangi jumlah orang yang terpengaruh olehnya."

Dalam riset yang berbeda tentang penerbangan, bandar udara utama di Cina disebut sebagai bandara yang paling sering mengalami keterlambatan penerbangan di dunia.

www.bbc.co.uk

Tahun 2013 Jadi Tahun Kemenangan Airbus Menghadapi Boeing

Produsen pesawat asal Prancis, Airbus mencetak rekor penjualan pesawat baru sepanjang sejarah pada 2013 dengan berhasil melakukan 626 pengiriman pesawat kepada 93 pelanggan. Adapun pesawat yang dikirim Airbus terdiri dari 493 untuk jenis pesawat A320, 108 jenis A330, dan 25 jenis A380. Sementara mengenai jumlah pelanggan, dari 93 pelanggan terdapat 15 diantaranya merupakan pelanggan baru. "Saya berterima kasih kepada tim Airbus untuk pencapaian luar biasa ini. Transformasi perusahaan kita ke arah lebih sederhana, gesit, dan cepat menjadi semakin nyata," ungkap Fabrice Bregier, Presiden dan CEO Airbus dalam siaran persnya, Selasa (14/1/2014).

Airbus juga telah mencatat rekor baru atas pesanan bruto sebanyak 1.619 unit pesawat sepanjang 2013. Pesawat itu terdiri dari 377 unit pesawat jenis A320ceo, 876 pesawat jenis A320neo, 77 unit jenis A330, 239 unit jenis A350 XWB, dan 50 unit jenis A380. "Ini merupakan penerimaan pesanan bruto Airbus paling besar yaitu senilai US$ 240,5 miliar," tutur dia.

Pada akhir tahun, jumlah pesawat yang telah dipesan namun belum diproduksi (backlog) telah naik menjadi rekor industri dengan jumlah 5.559 pesawat senilai US$ 809 miliar pada daftar harga, atau setara dengan delapan tahun produksi. Peningkatan jumlah pengiriman pesawat pada tahun 2013 membukukan kenaikan selama 12 tahun berturut-turut, melebihi target awal dan melampaui rekor tahun 2012 sebanyak 588 unit, dengan kelebihan 38 pesawat. "Kami memproduksikan pesawat dan menjual produk yang memimpin pasar pada tingkat tertinggi," tegas Fabrice.

Pada akhir 2013, Airbus menguasai 51% pangsa pasar bruto untuk pesawat dengan jumlah kursi lebih dari seratus. Keputusan para pelanggan untuk beralih ke pesawat lebih besar dalam semua segmen (A321, A330-300, A350-1000 dan A380) memberikan pengaruh positif terhadap pendapatan Airbus, mendukung posisi Airbus sebagai pemimpin untuk pasar pesawat lorong tunggal maupun berbadan lebar. "Hasil ini memberikan pengaruh yang positif untuk target profit dan saya dengan bangga melaporkan bahwa proyeksi ini menunjukkan peningkatan yang kuat di masa yang akan datang," kata dia.

Hingga akhir 2013 Airbus telah memiliki setidaknya 3.000 pegawai. Untuk target tahun 2014, selagi akan terus meningkatkan penjualan tipe pesawat berlorong tunggal dan berbadan lebar airbus juga akan jenis pesawat baru yang terlah berhasil melakukan uji coba penerbangannya yaitu pesawat A320neo dan pesawat A350 XWB.

bisnis.liputan6.com

Batik didaulat menjadi Maskapai Penerbangan Plaing On Time

Anak usaha maskapai penerbangan Lion Air, Batik Air, menjadi operator dengan tingkat ketepatan waktu terbang terbaik diantara para pesaingnya. Maskapai bertarif murah yang baru beroperasi ini mampu mengalahkan penguasa industri penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia Tbk.
"Ketepatan waktu terbang ini memiliki pengaruh dan dampak yang signifikan kepada kelancaran pelayanan baik oleh perusahaan penerbangan maupun bagi operator bandar udara," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Israfulhayat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/2/2014).
Pemantauan tingkat ketepatan waktu terbang (On time performace/OTP) sepanjang 2013 oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dilakukan terhadap badan usaha angkutan udara dengan pangsa pasar di atas 3% sebanyak sembilan maskapai penerbangan.
Dari hasil pemantauan Kemenhub, Batik Air mencatat tingkat ketepatan waktu terbang sebesar 88,59% atau 5.344 penerbangan. Pencapaian Barik Air ini mampu mengalahkan Garuda Indonesia yang berada di posisi kedua dengan hasil 84,05% atau 168.374 penerbangan.
Secara berturut-turut, berikut adalah peringkat ketepatan waktu terbang dari 9 maskapai penerbangan di Indonesia.
1. Batik Air 88,59% (5.344 penerbangan)
2. Garuda Indonesia 84,05% (168.374 penerbangan)
3. Sriwijaya Air 80,94% (71.903 penerbangan)4. Citilink 80,27% (39.309 penerbangan)
5. Lion Air 74,55% (182.452 penerbangan)
6. Mandala Airlines 73,81% (15.287 penerbangan)
7. Merpati Nusantara 72,73% (36.267 penerbangan)
8. Wings Air 72,37% (59.528 penerbangan)
9. Indonesia Air Asia 71,58% (38.725 penerbangan)
Secara keseluruhan, total tingkat ketepatan waktu pada maskapai penerbangan lokal dengan pangsa pasar lebih dari 3% periode tahun 2013 mencapai 77,85% dengan jumlah penerbangan 617.189 penerbangan.
liputan6.com

Bisnis Paling Ditakuti Maskapai Penerbangan

Organisasi maskapai penerbangan dunia, International Air Transport Association (IATA), mengungkapkan pelaku industri mulai dihantui kekhawatiran besar dalam menjalankan bisnisnya. Melemahnya bisnis kargo udara masih menjadi kekhawatiran terbesar bagi sejumlah maskapai di dunia, khususnya Asia, meski sudah mulai ada perbaikan sepanjang 2013.
"Jumlah kargo udara terus melemah dan bagi maskapai-maskapai besar di Asia, ini merupakan komponen yang sangat penting untuk pendapatannya," ungkap Direktur Jenderal IATA, Tony Tyler disela Pameran Singapore Airshow 2014, di Singapura.
Kargo pesawat udara merupakan salah satu barometer perekonomian maskapai di Asia. IATA memprediksi lebih dari 35% perdagangan dunia diangkut melalui jalur udara.
Pertumbuhan lalu lintas angkutan udara terjadi di Timur Tengah sebesar 1,8% secara global pada Desember dibandingkan bulan yang sama pada 2013. Sayangnya, pertumbuhan lalu lintas angkutan udara di Asia justru menurun 1,1%.
"Laporan-laporan terkini menunjukkan, meskipun jumlah kargo secara global sedikit meningkat, tapi tidak untuk Asia. Padahal biasanya, Asia menjadi kawasan yang sangat kuat untuk lalu lintas angkutan barang melalui jalur udara," tutur Tyler seperti dikutip laman CNBC.
Sebagai informasi, maskapai-maskapai Asia Pasifik mendominasi hampir 40% pasar penerbangan global.
Minggu lalu, maskapai Singapore Airlines melaporkan, pergerakan permintaan kargo pesawat yang semula diprediksi stagnan kemungkinan besar meningkat mengingat bisnis kargo masih menghadapi persoalan kelebihan kapasitas. Maskapai lain, Cathay Pacific menerima pukulan serupa karena lemahnya bisnis kargo.
Sementara itu, acara dirgantara terbesar Asia yang digelar di tengah tingginya permintaan pesawat penumpang secara otomatis menciptakan kapasitas angkutan barang lebih banyak.
Akibatnya, pemesanan pesawat baru menekan pasar kargo untuk penyediaan angkutan barang bagi pesawat Boeing jenis 747-8 yang baru dikembangkan. Meski demikian, IATA memperkirakan maskapai global dapat memperoleh keuntungan besar pada 2013 dan 2014 karena biaya bahan bakar pesawat lebih rendah dan terjadi peningkatan efisiensi.
liputan6.com

Cara Pesawat Terbang Menghindari Petir

Musim hujan sudah datang, gelegar petir di angkasa bisa membuat suasana mencekam. Dan seperti banjir bandang, petir juga bisa meminta korban jiwa.

Petir merupakan salah satu fenomena alam yang paling kuat dan menghancurkan. Kekuatan petir yang pernah tercatat yakni mulai dari ribuan ampere sampai 200.000 ampere. Angka ini setara dengan kekuatan yang dibutuhkan untuk menyalakan 500 ribu lampu bohlam 100 watt.

Bagaimana dengan petir yang dapat menyambar pesawat terbang?

Dilansir dari Lifeslittlemysteries, memang ada sejumlah pesawat jet yang telah diledakkan oleh petir, termasuk penerbangan Pan American pada tahun 1963 yang menewaskan 83 orang.

Tapi, para ilmuwan telah menemukan cara untuk menangkal kemarahan alam tersebut. Pada awal tahun 1980-an, NASA menerbangkan pesawat jet kearah badai pada ketinggian 38.000 kaki. Pesawat tersebut dihantam petir sebanyak 72 kali dalam waktu 45 menit, dan banyak hal yang dipelajari dari kejadian itu.

Menurut Profesor Manu Haddad, dari Universitas Cardiff yang baru-baru ini membuka labolatorium khusus untuk melindungi pesawat dari petir, mengatakan bahwa pesawat harus sesegera mungkin mendarat saat terkena serangan petir. "Hal itu dilakukan sebagai pencegahan pada badan pesawat terhadap panas yang dihasilkan oleh petir," kata Manu Haddad, dilansir dari Guardian.

Rata-rata pesawat-pesawat komersial mendapatkan serangan petir sekali setahun, dengan beberapa perkiraan. Biasanya serangan terjadi di hidung, ujung sayap atau ekor, dan mengalir melalui permukaan pesawat yang terbuat dari alumunium, yang merupakan konduktor yang baik.

Untuk melindungi pesawat dari serangan petir, saat ini banyak pesawat terbang modern menggunakan material komposit atau campuran serat dan logam yang canggih, dan dirancang untuk membaca arus listrik pada petir.

Tujuan dari campuran serat dan logam alumunium yang dibuat para insinyur ini adalah untuk memastikan arus petir tetap berada di luar pesawat, dan tidak merusak sistem elektronik pesawat.

"Biasanya para penumpang tidak akan melihat apa-apa ketika terjadi serangan petir pada pesawat. Mereka hanya melihat kilatan cahaya dari luar pesawat," kata Manu Haddad. (adi)
© VIVA.co.id  

Persiapan Pesawat Sebelum terbang

Jauh sebelum para penumpang sampai di bandara, persiapan-persiapan sebelum terbang sudah dilakukan. Para teknisi pesawat bekerja di belakang layar untuk mengecek dan memastikan aspek keselamatan pesawat. Demikian juga dengan petugas dispatcer operasi, mereka menyiapkan dan membuat jadwal penerbangan. Pada saat tahapan pengecekan pesawat sedang dilakukan, para penumpang beserta bagasinya mulai berdatangan di bandara dan masuk ke ruang check-in dengan melawati mesin scanner terlebih dahulu. Di lain pihak, awak kabin dan pilot juga melakukan serangkaian cek dan brifing untuk memastikan segala sesuatunya sudah sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan. Setelah segala sesuatunya siap, penumpang siap diberangkatkan. Proses boarding dilakukan, flight attendance (pramugari/a) membantu para penumpang menemukan tempat duduk atau menyimpan bagasinya sedangkan pilot melakukan pengecekan sesuai dengan checklist prosedur keselamatan penerbangan.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan sebuah pesawat sebelum mereka take-off:
  • Pemeliharaan Pesawat: Setiap hari, para teknisi pemeliharaan pesawat berlisensi (licensed Aircraft Maintenance Engineers (AMEs) melakukan serangkaian program pemeliharaan pesawat untuk memastikan aspek keselamatan yang berkelanjutan. Serangkaian pengecekan yang dilakukan antara lain, pengecekan tekanan ban, inspeksi ada tidaknya kebocoran fluida dan kerusakan struktur pesawat, maupun testing fungsi sistem dan kontrol di dalam pesawat. Apabila ada kelainan-kelainan ditemukan, AMEs melakukan langkah-langkah yang dirasa perlu untuk menjaga pesawat selalu dalam kondisi layak terbang
  • Merencanakan Penerbangan: Beberapa jam sebelum take-off, petugas dispatcer menyiapkan rencana terbang, mengkaji lengkap rute yang akan dilalui, altitude (ketinggian terbang), bahan bakar, dan kondisi cuaca selama penerbangan, yang di dalamnya termasuk informasi detail kondisi cuaca di airport tujuan. Kondisi cuaca adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam menyiapkan rute penerbangan, oleh karena pilot ingin menghindari kondisi buruk seperti lapisan es, badai, tekanan angin, dan bahkan abu volkanik.
  • Mengamankan Pesawat: Customer service, petugas bagasi, dan petugas darat lainnya mengamankan pintu masuk pesawat, pintu palka, jembatan penghubung masuk pesawat yang akan dilalui penumpang, dan mencegah orang-orang yang tidak berkepentingan mempunyai akses masuk ke dalam kabin pesawat dan komponen kargo. Hanya petugas yang berhak untuk melakukan pengecekan dan memasukkan kargo ke dalam pesawat.
  • Persiapan Darat, Petugas darat membersihkan dan mengosongkan toilet, dan mengisi air ke dalam pesawat. Banyaknya bahan bakar yang dibutuhkan selama penerbangan dibawa melalui sebuah truk tanki bahan bakar yang kemudian diisikan ke dalam pesawat.
  • Pengecekan Penumpang, Petugas bandara melakukan pengecekan penumpang dan barang bawaannya dari item-item yang berbahaya dan dilarang untuk dibawa selama penerbangan. Petugas maskapai melakukan pencocokan indentitas yang tertera di borading pass sebelum boarding.
  • Brifing Awak Kabin, Awak kabin dan pilot melakukan brifing penuh untuk menyiapkan penerbangan terkait dengan alat dan elemen keselamatan yang ada di dalam pesawat.
  • Persiapan di dalam kabin pilot (flight deck), Ketika pilot berada dalam flight deck, mereka memasukkan rencana penerbangan ke dalam sistem komputer navigasi, melakukan pengecekan keselamatan di dalam kokpit, dan persiapan terbang. Kapten dan Penyelia penerbangan bekerja sama dalam melakukan serangkaian pengecekan untuk memastikan bahwa mereka dalam satu arahan keselamatan yang sama.
  • Pengecekan Keselamatan, Petugas kabin (pramugari/a) mengecek semua peralatan keselamatan yang ada maupun keamanan di dalam kabin pesawat sebelum penumpang boarding. Snack dan makanan diantarkan oleh petugas katering pada saat ini.
  • Pre-Boarding, awak kabin membantu para penumpang yang membawa anak-anak dan yang memerlukan bantuan khusus untuk masuk ke dalam pesawat terlebih dahulu. Jika diperlukan mereka akan melakukan brifing keselamatan kepada para penumpang ini
  • Boarding Keseluruhan, kemudian boarding semua penumpang dilakukan. Setelah penumpang memasuki pesawat, semua bagasi harus dimasukkan di dalam kabin tempat penyimpanan atau di bawah kursi masing-masing. Penumpang juga diharuskan untuk mematikan handphone dan alat elektronik yang lainnya agar tidak membahayakan keselamatan penerbangan.
  • Menutup Pintu Pesawat. Flight Attendants hanya bisa menutup pintu pesawat apabila semua bagasi penumpang sudah disimpan. Semua pesawat biasanya dikatakan layak terbang berdasarkan kondisi fisik bahwa penerbangan bisa dievakuasi dalam kurun 90 detik dengan setengah pintu tidak terhalang.
  • Demo Keselamatan, Awak kabin melakukan demo keselamatan kepada penumpang. Kartu petunjuk keselamatan juga bisa ditemukan di setiap kursi yang wajib diketahui dan diperhatikan oleh semua penumpang.
  • Ke landas Pacu, Setelah pintu kabin ditutup dan dikunci dengan sempurna, dan pilot sudah selesai melakukan semua pengecekan sebelum terbang, pesawat siap untuk meninggalkan gate/parkir. Pesawat akan didorong menuju ke tempat dimana pilot dengan aman bisa mulai menghidupkan mesin pesawat dan menuju ke landas pacu setelah mendapatkan ijin dari petugas darat.
  • Take-Off, Di ujung landas pacu, pilot melakukan persiapan akhir, kemudian memerintahkan awak kabin untuk mengambil posisi terbang (take-off position) dan kemudian menunggu ijin terbang dari petugas ATC (air traffic control). Setelah diijinkan, sesaat kemudian pesawat terbang.
- Sumber : http://tulisan-ringan.com/cerita-cerita/bagaimanakah-persiapan-pesawat-sebelum-terbang/#sthash.yweYH2jb.dpuf




Jauh sebelum para penumpang sampai di bandara, persiapan-persiapan sebelum terbang sudah dilakukan. Para teknisi pesawat bekerja di belakang layar untuk mengecek dan memastikan aspek keselamatan pesawat. Demikian juga dengan petugas dispatcer operasi, mereka menyiapkan dan membuat jadwal penerbangan. Pada saat tahapan pengecekan pesawat sedang dilakukan, para penumpang beserta bagasinya mulai berdatangan di bandara dan masuk ke ruang check-in dengan melawati mesin scanner terlebih dahulu. Di lain pihak, awak kabin dan pilot juga melakukan serangkaian cek dan brifing untuk memastikan segala sesuatunya sudah sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan. Setelah segala sesuatunya siap, penumpang siap diberangkatkan. Proses boarding dilakukan, flight attendance (pramugari/a) membantu para penumpang menemukan tempat duduk atau menyimpan bagasinya sedangkan pilot melakukan pengecekan sesuai dengan checklist prosedur keselamatan penerbangan.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan sebuah pesawat sebelum mereka take-off:
  • Pemeliharaan Pesawat: Setiap hari, para teknisi pemeliharaan pesawat berlisensi (licensed Aircraft Maintenance Engineers (AMEs) melakukan serangkaian program pemeliharaan pesawat untuk memastikan aspek keselamatan yang berkelanjutan. Serangkaian pengecekan yang dilakukan antara lain, pengecekan tekanan ban, inspeksi ada tidaknya kebocoran fluida dan kerusakan struktur pesawat, maupun testing fungsi sistem dan kontrol di dalam pesawat. Apabila ada kelainan-kelainan ditemukan, AMEs melakukan langkah-langkah yang dirasa perlu untuk menjaga pesawat selalu dalam kondisi layak terbang
  • Merencanakan Penerbangan: Beberapa jam sebelum take-off, petugas dispatcer menyiapkan rencana terbang, mengkaji lengkap rute yang akan dilalui, altitude (ketinggian terbang), bahan bakar, dan kondisi cuaca selama penerbangan, yang di dalamnya termasuk informasi detail kondisi cuaca di airport tujuan. Kondisi cuaca adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam menyiapkan rute penerbangan, oleh karena pilot ingin menghindari kondisi buruk seperti lapisan es, badai, tekanan angin, dan bahkan abu volkanik.
  • Mengamankan Pesawat: Customer service, petugas bagasi, dan petugas darat lainnya mengamankan pintu masuk pesawat, pintu palka, jembatan penghubung masuk pesawat yang akan dilalui penumpang, dan mencegah orang-orang yang tidak berkepentingan mempunyai akses masuk ke dalam kabin pesawat dan komponen kargo. Hanya petugas yang berhak untuk melakukan pengecekan dan memasukkan kargo ke dalam pesawat.
  • Persiapan Darat, Petugas darat membersihkan dan mengosongkan toilet, dan mengisi air ke dalam pesawat. Banyaknya bahan bakar yang dibutuhkan selama penerbangan dibawa melalui sebuah truk tanki bahan bakar yang kemudian diisikan ke dalam pesawat.
  • Pengecekan Penumpang, Petugas bandara melakukan pengecekan penumpang dan barang bawaannya dari item-item yang berbahaya dan dilarang untuk dibawa selama penerbangan. Petugas maskapai melakukan pencocokan indentitas yang tertera di borading pass sebelum boarding.
  • Brifing Awak Kabin, Awak kabin dan pilot melakukan brifing penuh untuk menyiapkan penerbangan terkait dengan alat dan elemen keselamatan yang ada di dalam pesawat.
  • Persiapan di dalam kabin pilot (flight deck), Ketika pilot berada dalam flight deck, mereka memasukkan rencana penerbangan ke dalam sistem komputer navigasi, melakukan pengecekan keselamatan di dalam kokpit, dan persiapan terbang. Kapten dan Penyelia penerbangan bekerja sama dalam melakukan serangkaian pengecekan untuk memastikan bahwa mereka dalam satu arahan keselamatan yang sama.
  • Pengecekan Keselamatan, Petugas kabin (pramugari/a) mengecek semua peralatan keselamatan yang ada maupun keamanan di dalam kabin pesawat sebelum penumpang boarding. Snack dan makanan diantarkan oleh petugas katering pada saat ini.
  • Pre-Boarding, awak kabin membantu para penumpang yang membawa anak-anak dan yang memerlukan bantuan khusus untuk masuk ke dalam pesawat terlebih dahulu. Jika diperlukan mereka akan melakukan brifing keselamatan kepada para penumpang ini
  • Boarding Keseluruhan, kemudian boarding semua penumpang dilakukan. Setelah penumpang memasuki pesawat, semua bagasi harus dimasukkan di dalam kabin tempat penyimpanan atau di bawah kursi masing-masing. Penumpang juga diharuskan untuk mematikan handphone dan alat elektronik yang lainnya agar tidak membahayakan keselamatan penerbangan.
  • Menutup Pintu Pesawat. Flight Attendants hanya bisa menutup pintu pesawat apabila semua bagasi penumpang sudah disimpan. Semua pesawat biasanya dikatakan layak terbang berdasarkan kondisi fisik bahwa penerbangan bisa dievakuasi dalam kurun 90 detik dengan setengah pintu tidak terhalang.
  • Demo Keselamatan, Awak kabin melakukan demo keselamatan kepada penumpang. Kartu petunjuk keselamatan juga bisa ditemukan di setiap kursi yang wajib diketahui dan diperhatikan oleh semua penumpang.
  • Ke landas Pacu, Setelah pintu kabin ditutup dan dikunci dengan sempurna, dan pilot sudah selesai melakukan semua pengecekan sebelum terbang, pesawat siap untuk meninggalkan gate/parkir. Pesawat akan didorong menuju ke tempat dimana pilot dengan aman bisa mulai menghidupkan mesin pesawat dan menuju ke landas pacu setelah mendapatkan ijin dari petugas darat.
  • Take-Off, Di ujung landas pacu, pilot melakukan persiapan akhir, kemudian memerintahkan awak kabin untuk mengambil posisi terbang (take-off position) dan kemudian menunggu ijin terbang dari petugas ATC (air traffic control). Setelah diijinkan, sesaat kemudian pesawat terbang.
- Sumber : http://tulisan-ringan.com/cerita-cerita/bagaimanakah-persiapan-pesawat-sebelum-terbang/#sthash.yweYH2jb.dpuf

Cara Pesawat Mengurangi kecepatan saat mendarat

Sudah pada pernah naik pesawat terbang kan? Maskapai penerbangan merupakan salah satu transportasi yang populer di indonesia. Tapi pernah gak Anda bertanya dalam diri sendiri, di saat pesawat landing (mendarat) bagaimana dengan kecepatan setinggi itu bisa mengurangi kecepatan dalam waktu beberapa detik saja?
Selain tuntutan dari landasan pacu yang panjangnya cuma beberapa kilometer saja, kalo gak ngerem nanti keterusan lagi di jalan raya.
Ada beberapa proses pengereman/pengurangan laju pesawat yang mungkin pernah anda perhatikan ketika duduk di dekat jendela :
1.Flap

Flap terdapat pada bagian belakang sayap. Flap tidak hanya digunakan pada saat pesawat lepas landas. Pada saat landing, flap juga berfungsi sebagai "Airbrake" atau rem angin dalam laju pesawat setelah landing.
Flap terdiri dari beberapa level yaitu, flap 1 sampai 40 (pada boeing 737). Umumnya pada saat landing flap dikeluarkan secara penuh (flap 40 pada boeing 737) tidak seperti pada saat lepas landas (yang hanya memakai flap 5)
2.Air Brake Spoiler

Nah, yang satu ini dikhususkan sebagai airbrake/rem angin pada pesawat. Fungsinya sebagai penghambat laju angin dan memberikan gesekan pada sayap pesawat sehingga gaya laju angin pada pesawat terhambat oleh spoiler pada pesawat itu sendiri. Letak airbrake spoiler ini di atas flap pada sayap pesawat.
3.Reserve Trust





Bisa dikatakan dari semua faktor pengereman, inilah yang paling penting. "Dorongan balik" jet pada kedua sayap pesawat mendorong berlawanan dengan arah laju pesawat. Apakah putaran mesin jet yang berubah arah?
Tentu tidak mungkin jet yang sedang memutar cepat dapat berganti arah berlawanan. Lalu bagaimana jet yang menyemburkan dorongan ke belakang pesawat lalu seketika dapat berubah menjadi semburan ke depan yang berlawan dengan arah laju pesawat?
Disinilah menariknya, pada kedua jet terdapat katup-katup otomatis yang akan terbuka jika pesawat akan melakukan dorongan balik berlawanan dengan lajunya.
Katup ini menghalangi udara yang disemburkan baling-baling pesawat untuk memantulkan udaranya ke depan (dari yang seharusnya ke belakang jika tanpa katup). Dengan kata lain, jet menutup saluran semburan ke belakang pesawat sehingga pesawat mendapat dorongan yang berlawanan dengan arah lajunya.
4.Wheel Brake
http://mokamadsaefullah.blogspot.com

Pesawat Berguncang di Udara

Salah satu scene dalam film Habibie dan Ainun, “Pesawat berguncang itu justru bagus karena tidak ada keretakan | Kalau ada yang retak? | Langsung jatuh” lalu Habibie tersenyum dan Ainun lalu menyadari sedang “dikerjain”. Ucapan Habibie muda tersebut hanyalah kalimat logika, bukan hubungan sebab akibat langsung. Bukan berarti tidak adanya keretakan adalah penyebab pesawat berguncang. Namun pesawat berguncang karena kondisi udara di atmosfer yang tidak merata. Hal ini seperti di jalanan aspal yang seringkali ada gelombang-gelombang kecil pasti mobil yang kita kendarai akan sedikit “berguncang”. Ditambah juga getaran mesin ataupun system-system lainnya. Apalagi pada pesawat yang terbang sekitar 700-800 km/jam, tentu getaran itu pasti ada.
Kalau naik pesawat dan bisa melihat bagian sayap lewat jendela, akan terlihat sayap yang bergetar ke atas ke bawah. Tanpa perlu melihat, saat duduk pun getaran itu juga terasa. Kondisi udara di atmosfer tidaklah merata. Apalagi jika cuaca sedang tidak baik. Kumpulan-kumpulan udara di atmosfer bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Pesawat melewati daerah-daerah tersebut dengan kecepatan tinggi tentu saja getaran pesawat akan sangat terasa. Selain getaran, terkadang kita merasakan pesawat seperti mau jatuh ke bawah karena kita merasakan gaya gravitasi pada tubuh tiba-tiba berkurang padahal pesawat terbang stasioner. Hal itu pun terjadi jika misalnya melewati awan comulus dan ada pusaran udara berbentuk ring sehingga mendorong pesawat ke bawah tiba-tiba. Rasanya seperti turun lift secara tiba-tiba. Tapi apapun itu, hal tersebut merupakan hal-hal wajar yang terjadi selama penerbangan. Dan para engineer pesawat terbang tentunya telah memperhitungkan banyak hal dalam merancang pesawat termasuk dalam menghadapi hal-hal seperti ini. Struktur dibuat seringan mungkin namun kekuatannya tetap diperhitungkan sesuai kebutuhan sehingga pesawat tetap bisa terbang dengan aman.
Sumber : http://akbar08.wordpress.com

Turbulensi Pesawat

turbulensi pesawatSAAT berada di udara, tak jarang pesawat mengalami sedikit guncangan atau biasa disebut turbulence. Terkadang, guncangan begitu keras sehingga membuat penumpang panik. Sebelum panik, ada baiknya penyebab turbulence di pesawat.
Menurut pilot komersial Amerika Serikat, Dan Levin, terjadinya guncangan bukanlah karena pesawat rusak, melainkan adanya arus udara di atas langit. "Seperti air, udara juga memiliki arus. Arus udara biasanya lebih kencang di atas area pegunungan," katanya, seperti dikutip Huffingtonpost, Jumat (1/2/2013).
Selain itu, kadang arus udara di langit berbenturan satu sama lain, dan menyebabkan guncangan di pesawat. "Terutama bila terjadi badai ataupun keadaan cuaca lainnya," tutur Levin. Adanya pergerakan awan juga menyebabkan turbulence dalam pesawat. Terutama bila awannya adalah jenis awan cumulus, yang tampak seperti kapas tebal.
Saat terjadi turbulence, pesawat biasanya akan sedikit 'terlempar' hingga beberapa ratus kaki. Inipun bila guncangan yang terjadi akibat badai besar ataupun berada di udara di atas pegunungan yang tinggi.
Setiap pesawat memiliki alat untuk mendeteksi adanya guncangan yang disebut AIRMET. Dengan ini, pilot akan dibantu untuk menghindari atau setidaknya meminimalisir penyebab guncangan.
Guncangan dalam pesawat biasanya tidak berbahaya, namun inilah sebabnya penumpang diminta untuk selalu mengenakan sabuk pengaman. Jadi bila terjadi guncangan, mereka tidak akan cedera ataupun terbentur.
Berikut ini tiga tipe turbulensi pada pesawat terbang seperti yang dikutip dari laman Popular Mechanics:
1. Turbulensi Selama Badai
Pola cuaca konvektif atau badai menurut pilot dan ahli meteorologi merupakan satu-satunya turbulensi yang dapat dilihat. Arus naik dan turun yang kuat di pusat badai dapat mendorong pesawat ke atas atau turun sebanyak 6.000 kaki.
"Anda tidak bisa melalui mereka. Anda harus menjauh dari badai," ujar Rob Bendall selaku Kepala Pilot maskapai Virgin America.
Turbulensi terburuk terjadi di tengah badai, biasanya antara 12.000 sampai 20.000 kaki. Badai dan turbulensi dapat meningkat setinggi 50.000 kaki, jauh di atas batas tertinggi pesawat yakni antara 30.000 sampai 40.000 kaki. Prakiraan cuaca, radar, dan laporan terkini dari bandara dan pesawat lain dapat membantu pilot mengarahkan pesawat dengan jelas pada cuaca terburuk.
Cuaca buruk bukanlah unsur paling berbahaya dalam penerbangan yang melewati badai. Bencana ini mendatangkan bahaya lain, seperti petir dan hujan batu es yang dapat memecah jendela kokpit atau merusak mesin.
2. Turbulensi di Gunung
Saat angin kencang bertiup mengarah ke pegunungan, udara mengalir dari puncak gunung menghasilkan turbulensi dalam bentuk gelombang saat mencapai sisi lain gunung. Proses ini sama seperti gelombang laut yang memecah pada sisi karang yang terendam.
Turbulensi ini tidak dapat terlihat jelas. Pilot dapat mengantisipasi "gelombang gunung" saat mereka terbang di atas gunung. Para pilot seharusnya sudah paham dengan potensi bahaya ini. Saat kondisi pesawat aman dari gelombang gunung, ada peringatan lain yakni "gelombang awan" lenticular.
3. Turbulensi Tak Terduga
Jenis paling berbahaya dari turbulensi yakni Clear Air Turbulence (CAT). Turbulensi ini tidak terlihat dan datang tanpa diduga. Ancaman ini bisa menimpa kapan saja selama penerbangan.
Salah satu penyebab utama CAT yakni batas antara aliran jet dan gerakan udara yang lambat berdekatan dengan pesawat. Batas tidak terlihat ini memberikan kejutan. Ancaman terberat mengarah pada penumpang yang melepas sabuk pengaman saat pesawat melintasi area ini.
"Jika anda terbang di udara yang terlihat jelas, Anda tidak akan mengindikasi masalah ini sama sekali," ujar Bendall.
Jika pesawat telah melewati daerah depan pesawat Anda, pilot mungkin akan menerima peringatan sebelum turbulensi terjadi.
"Saya tidak berpikir pesawat terbang pernah pecah dalam penerbangan karena turbulensi," ujar Bendall. "Pesawat didesain mengatasi kejadian turbulensi yang parah," dia melanjutkan.
Tanggungjawab terhadap penumpang merupakan kunci untuk keselamatan saat pesawat terkena turbulensi, khususnya turbulensi yang datang tanpa diduga. Itu berarti pasanglah sabuk pengaman Anda, sama seperti himbauan pilot dan pramugari pada kapan saja Anda sedang duduk.
Bendall menyarankan wisatawan yang melancong dengan pesawat untuk tidak hanya melakukan itu saja. "Hal terbaik dilakukan yaitu jangan berkeliaran di lorong pesawat," katanya.
"Lakukan apa yang perlu Anda lakukan. Kemudian, kembali ke tempat duduk dan kenakan sabuk pengaman. Ketika Anda masih terbang di udara dengan 500 mil per jam, sesuatu bisa terjadi," ujarnya.
Sumber : http://www.ripiu.info

Peraturan dalam Pesawat

Saat kita menggunakan jasa angkutan udara, rasanya banyak betul larangan ini itu dan selalu berulang-ulang di ingatkan. Tapi hal itu semua ada alasannya, sekarang mari kita baca penjelasan -penjelasan di bawah ini .


1. Kenapa harus melipat meja dan menaikan sandaran saat take off dan landing.

Karena saat Take off atau landing adalah saat yang paling kritis dari sebuah pesawat. Jika pesawat ini gagal dalam 2 hal tersebut dan “terpaksa” mendarat darurat, para penumpang akan secepatnya di evakuasi. Bayangkan kalau meja di depan kita masih terbuka, maka kita sendiripun akan kesulitan keluar dari baris kursi kita termasuk penumpang di sebelah kita. Juga akan menjadi senjata telak yang akan menghantam badan penumpang.
Kursi yang sandarannya di tidurkan, membuat proses evakuasi menjadi terhambat karena ruang baris bangku menjadi sempit.

2. Kenapa semua peralatan komunikasi yang memancarkan gelombang radio harus di matikan?

Hal ini dilarang karena frekuensinya bisa mengganggu komunikasi di pesawat. Untuk sederhananya, coba taruh hand phone di sebelah pesawat televisi lalu coba telepon hp tersebut. Lihatlah kalau layar televisi akan flicker dan suara tv terdengar berderit. Nah, begitulah yang akan terjadi di kabin pilot dan semua instrumentnya.

3. Kenapa dilarang menutup jendela saat take off dan landing.

Hal ini untuk memudahkan pramugari bahkan penumpang melihat kondisi sekitar. Lagi-lagi di saat kritis take off dan landing. Di saat evakuasi, dengan jendela terbuka, penumpang dapat yakin dari sisi mana mereka harus keluar.

4. Kenapa dilarang menaruh minuman di bagasi kabin.

Di saat pesawat terbang dan semakin tinggi, tekanan udara semakin besar. Hal ini tidak hanya terjadi di luar pesawat tapi juga di dalam pesawat. Ini terbukti dari telinga kita yang kadang merasa berdenging atau tuli. Pesawat mempunyai alat yang mengatur tekanan udara agar tubuh manusia mampu beradaptasi seolah-olah di darat. Namun, terkadang efeknya masih berasa dan berefek juga dengan cairan yang kita bawa. Secara tidak kasat mata, permukaan air akan mengalami tekanan dan berusaha mencari jalan keluar. Inilah yang membuat bahaya jika cairan atau minuman di simpan di bagasi. Sebenarnya dengan tutup yang kuat, tekanan itu tidak akan membuat wadahnya “meledak”. Namun mencegah lebih baik dari pada seluruh bagasi dan penumpang di bawahnya basah kuyup.

5. Kenapa kita harus melihat demo keselamatan?

Percayalah, jangan menganggap pramugari yang sedang demo keselamatan adalah seorang artis cantik semata. Di saat kejadian sebenarnya, pastilah kepanikan terjadi. Hanya penumpang yang memahami prosedur keselamatan dan tingkat bertahan hidup nya tinggi.

6. Kenapa harus mengetatkan seat belt?

Harus. Di saat take off dan landing, kencangkan lah. Saya sudah merasakan betapa besar energi momentum saat pesawat rem mendadak. Teman di sebelahku dan beberapa penumpang lain mengalami benturan di kepalanya. Saya pun merasakan tekanan besar di perut saya yang membuktikan besarnya energi yang membuat saya bisa terbang dari ekor pesawat ke kabin pilot. Di saat pesawat sudah mengudara, tidak masalah anda longgarkan seat belt nya. Tapi tetaplah pakai. Di udara, apapun bisa terjadi. Hal yang sering terjadi adalah terjadi turbulance tiba-tiba atau ruang hampa yang membuat pesawat “jatuh” seketika. Apa yang terjadi? Penumpang akan terpental ke atas dan membuat kepala menjadi akrab dengan langit-langit kabin.
Sumber : http://kackuc.blogspot.com

Bangku Teraman di Pesawat?

Bagaimana menyelamatkan diri dari kecelakaan pesawat. Yang lebih penting adalah cari bangku yang teraman di pesawat terbang. Tapi yang mana?
Baru-baru ini terjadi kecelakaan pesawat di Madrid. 153 tewas dari 172 penumpang. 19 Selamat.
Begitu pula kematian hampir 200 penumpang dalam kecelakaan pesawat Brazil, kami melakukan penyelidikan eksklusif terhadap laporan-laporan NTSB yang berumur 36 tahun dan grafik tempat duduk penumpang. Cara terbaik untuk mempertahankan hidup dalam bencana di udara? Pindah ke bangku belakang Airbus.
Kabari mencari informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui bangku yang teraman di pesawat terbang….Yang Mana?
MITOS: Di bangku manapun Anda duduk, tak akan jadi masalah.
“Bangku yang satu sama amannya seperti bangku yang lain.”
-Boeing Web site.
“Itu adalah pertanyaan sejak jaman dahulu kala. Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi.”
-Juru bicara Federal Aviation Administration.
“Tidak ada bangku yang paling aman.”
-airsafe.com
FAKTA: Bangku belakang lebih aman.
Terdapat hal yang lucu dengan pendapat para ahli di atas, yaitu pendapat mereka tidak benar-benar berdasarkan data mengenai kecelakaan pesawat yang aktual. Jika melihat sejenak kepada statistik kecelakaan yang sebenarnya, maka data itu menganjurkan bahwa semakin Anda duduk jauh ke belakang, semakin besar kemungkinan Anda selamat dalam kecelakaan pesawat. Penumpang yang duduk di dekat ekor pesawat memiliki 40% kemungkinan selamat ketimbang mereka yang duduk di beberapa baris pertama.
Setiap kecelakaan pesawat jet komersial di Amerika Serikat, sejak tahun 1970, menimbulkan korban selamat maupun meninggal dunia. Data mentah dari 20 kecelakaan tersebut telah terabaikan selama berpuluh-puluh tahun dalam penyimpanan arsip Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB), menunggu untuk di analisis oleh orang-orang yang cukup penasaran untuk melihat dan bersedia melakukan pekerjaan statistik yang melelahkan.
Dan pekerjaan itu memang benar-benar melelahkan. Laporan-laporan yang disimpan oleh para penyelidik kecelakaan pesawat NTSB, dan mempelajari peta tempat duduk penumpang yang menunjukkan dimana para penumpang duduk dan apakah mereka meninggal dunia atau selamat. Lalu perlu diperhitungkan rata-rata penumpang selamat maupun meninggal dunia yang duduk di bangku depan dan belakang pada setiap kecelakaan.
Pertama adalah membandingkan tingkat keselamatan di 4 bagian pesawat terbang. Kedua pendekatan analitis ini menunjuk kepada satu kesimpulan: Bangku belakang lebih aman.
Dalam 11 dari 20 kecelakaan, nasib penumpang yang duduk di bangku paling belakang jauh lebih baik. Hanya 5 kasus kecelakaan yang mengasihani penumpang yang duduk di bangku depan. Tiga kasus berstatus seimbang tanpa ada pola keselamatan tertentu. Dan dalam satu kasus, posisi duduk tidak dapat ditentukan.
Dalam 7 dari 11 kecelakaan yang menguntungkan penumpang yang duduk paling belakang, keberuntungan mereka benar-benar mengejutkan. Sebagai contoh, dalam kecelakaan Air Florida tahun 1982 di Washington D.C., dan kecelakaan Eastern 727 tahun 1972 di Airport Kennedy New York, kebanyakan penumpang yang selamat adalah mereka yang duduk di bangku paling belakang. Sebaliknya, pada saat United DC 8 kehabisan bahan bakar di dekat Portland, Oregon pada tahun 1978, .7 orang korban yang meninggal dunia semuanya duduk di 4 barisan pertama.
Anehnya, 5 kecelakaan yang menguntungkan penumpang yang duduk di kabin depan kesemuanya terjadi antara tahun 1988 sampai 1992. Sebagai contoh, dalam kecelakaan United DC-10 tahun 1989 di Sioux City, Iowa, mayoritas 175 penumpang selamat duduk di barisan depan dari sayap pesawat.
Hanya satu kecelakaan yang benar-benar menguntungkan penumpang yang duduk di barisan depan. Dalam kecelakaan USAir di landasan pacu pesawat LaGuardia pada tahun 1989, hanya 2 korban yang meninggal dunia dan keduanya duduk di barisan 21 dari 25 barisan pesawat Boeing 737-400.
Perhitungan tingkat keselamatan di berbagai bagian kabin penumpang dari perincian grafik posisi duduk yang tersedia. Sekali lagi, kecenderungannya jelas: kabin belakang (bangku-bangku barisan belakang dari sayap tengah pesawat) memiliki tingkat rata-rata keselamatan tertinggi sebesar 69 persen. Bagian tengah yang sejajar dengan sayap pesawat memiliki tingkat keselamatan 56 persen, begitu pula dengan deretan depan dari sayap pesawat. Bagian kelas bisnis / kelas satu (atau pada pesawat kelas ekonomi, bagian depan hanya memiliki tingkat keselamatan 15 persen) memiliki tingkat rata-rata keselamatan hanya sebesar 49 persen.
Jadi, ketika para ”ahli” mengatakan pada Anda bahwa tak akan jadi masalah dimanapun Anda duduk, tertawalah dan segera menuju bagian belakang pesawat. Dan saat sabuk pengaman Anda dikencangkan dengan mantap, bersantailah, karena hanya ada satu kecelakaan pesawat jet yang fatal dalam lebih dari lima tahun terakhir di Amerika Serikat.
Hmm. jangan takut untuk naik kapal terbang. Mungkin kali ini duduk di belakang saja. (Berbagai Sumber termasuk NTSB, National Transportation Safety Board, FAA, Federal Aviation Administration)

17 Tips Perjalanan dengan Pesawat

Saat ini bepergian dengan menggunakan pesawat bukanlah hal mahal, sehingga semakin banyak orang yang menggunakan moda transportasi ini baik dalam pekerjaan atau berwisata. Berikut aku ketik ulang tips dari http://www.irvingevajoan.com yang berjumlah sepuluh ditambah tujuh tips lainnya:
Tips #1: Jangan ragu membandingkan harga tiket
Membeli tiket jauh hari sebelum keberangkatan untuk mendapatkan tiket murah adalah hal yang sudah umum diketahui. Tapi kadang-kadang kita tidak bisa mengatur hal ini, dan harus membeli tiket agak mendadak. Aku pribadi umumnya membeli tiket antara 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Dalam kondisi ini, jangan ragu untuk membandingkan harga tiket, dan manfaatkan fasilitas online yang disediakan oleh maskapai penerbangan. Untuk saya pribadi, setiap kali akan bepergian ke kota tertentu, ada 4 situs maskapai yang langsung saya cek: Lion Air, AirAsia, Garuda Indonesia, dan Citilink. Dalam waktu kurang dari 10 menit, dengan mudah kita bisa membandingkan harga dari keempat maskapai tersebut, lengkap juga dengan pilihan jadwalnya. Apakah ada maskapai lain? Tentu saja. Tapi, dengan tidak mengurangi rasa hormat, aku baru akan mencari tiket di maskapai lain kalau di keempat maskapai ini sudah tidak tersedia 
Tips #2: Perhitungkan waktu keberangkatan dan kedatangan
Hal ini terutama berlaku untuk Jakarta, atau kota-kota lain yang sering mengalami kemacetan. Perhitungkan dengan baik, apakah waktu keberangkatan atau kedatangan akan membuat kita terjebak macet di tol di Jakarta. Contoh buruk untuk mendarat di Jakarta adalah antara jam 5 sore sampai jam 7 malam, yaitu puncak dari kemacetan Jakarta karena jam pulang kantor. Contoh buruk lain adalah mengambil jadwal keberangkatan dari Jakarta antara pukul 7 sampai 9 malam, karena itu artinya anda harus berjuang menembus kemacetan di Jakarta, juga ketika jam pulang kantor.
Kalau memang terpaksa mengambil jam-jam tersebut, terutama untuk keberangkatan, atur waktu keberangkatan anda ke airport. Misalnya, saya sering mengambil penerbangan Jakarta-Medan dengan Lion Air di Jumat pukul 9 malam, flight terakhir, karena harganya yang biasanya murah. Berhubung Jumat malam adalah puncak macetnya Jakarta, saya biasanya sudah berangkat ke airport dari jam 5 sore, dan makan malam di airport.
Tips #3: Untuk perjalanan singkat, gunakan koper yang bisa masuk ke kabin
Untuk perjalanan singkat, 2-3 hari, biasanya kita tidak perlu membawa terlalu banyak pakaian. Gunakan koper ukuran kabin, sehingga anda tidak direpotkan dengan urusan mengambil bagasi ketika tiba di tempat tujuan. Ingat, mengambil bagasi akan memakan waktu minimal 30 menit sejak ketibaan, bahkan bisa lebih. Untuk mengetahui koper mana yang bisa masuk ke kabin, silahkan berkonsultasi dengan toko koper langganan anda 
Tips #4: Gunakan kemeja berkantong
Baik laki-laki maupun perempuan, aku sarankan untuk menggunakan kemeja berkantong ketika bepergian dengan pesawat. Kantong di kemeja ini akan sangat berguna untuk menyimpan tiket dan boarding pass, atau kartu imigrasi, bolpen dan paspor untuk perjalanan ke luar negeri. Ya, kita bisa juga menyimpannya di tas atau di kantong celana, tapi akan memakan waktu dan menyulitkan. Jauh lebih mudah menyimpannya di kantong kemeja. Silahkan di coba sendiri 
Tips #5: Gunakan sepatu yang nyaman
Sepatu yang nyaman adalah kunci kenyamanan anda bepergian. Tanpa kita sadari, perjalanan dengan pesawat membutuhkan banyak proses “berjalan”: dari mobil ke lokasi check-in, dari check-in ke ruang tunggu, dari ruang tunggu ke pesawat, dan sebaliknya. Untuk bandara besar seperti Changi Singapore atau Narita Tokyo, proses “berjalan” ini bisa memakan waktu 15-20 menit! Jadi, gunakanlah sepatu paling nyaman yang anda miliki. Kalau saya pribadi akan memilih menggunakan sepatu kets (sepatu olah raga).
Ladies, please leave your high heels at home! Atau setidaknya, masukkan di bagasi. Sepatu hak tinggi hanya akan membuat kaki lebih cepat lelah, dan akan menyulitkan dalam proses naik-turun tangga, ramp turun ataupun naik, dll. Belum lagi dalam kondisi emergency evacuation dari pesawat, anda akan diminta untuk melepas high heels anda. Ingin terdampar di pulau tanpa sepatu? 
Oh, dan jangan lupa, apabila bepergian ke Amerika Serikat, gunakan kaos kaki, karena kita akan diminta melepas sepatu dalam pemeriksaan keamanan. Tentunya kita tidak ingin menginjak lantai kotor dengan kaki telanjang kan? 
Tips #6: Gunakan pakaian yang nyaman
Secara umum, baik untuk penerbangan singkat maupun panjang, gunakanlah pakaian yang nyaman. Hal ini semakin penting ketika penerbangan anda semakin panjang. Menggunakan jeans ketat dan pakaian ketat hanya akan mempersulit darah mengalir dan membuat anda cepat mengalami kram. And again, ladies, leave your mini-skirt at home (atau di bagasi). Menggunakan rok mini hanya akan membuat anda sulit mencari posisi duduk yang nyaman. Dan kembali ke kasus emergency: anda tidak ingin terdampar di pulau hanya dengan rok mini dan baju ketat kan? 
Tips #7: Atur lokasi penyimpanan peralatan elektronik
Di banyak airport, peralatan elektronik seperti laptop/notebook, handphone dan sejenisnya harus dipisah dari barang-barang lain ketika melewati X-ray scanner. Jadi, jangan sampai anda menyimpan barang-barang tersebut terjalu jauh di dalam tas kabin anda, yang akan menyulitkan anda setiap kali melewati pemeriksaaan keamanan. Khusus untuk laptop, terdapat banyak koper kabin yang memberikan tempat khusus untuk laptop sehingga mudah dikeluarkan ataupun dimasukkan kembali.
Untuk airport yang tidak mengharuskan kita memisahkan peralatan elektronik, sebaiknya masukkan handphone anda ke dalam tas ketika melewati X-ray scanner. Hal ini mengurangi resiko handphone tertinggal, tertukar atau hilang.
Tips #8: Jangan menggunakan perhiasan atau barang-barang logam
Ladies, again, please leave your jewelry at home, atau masukkan ke dalam tas kabin (jangan di bagasi, nanti hilang). Sebaiknya hindari mengunakan gelang, kalung, anting-anting, dll, karena hanya akan mengurangi kenyamanan anda dalam perjalanan. Bahkan, kalau memang tidak diperlukan, tinggalkan saja perhiasan di rumah, karena hanya akan merepotkan dalam penjagaan selama di hotel, dll. Kecuali tentunya kalau anda membutuhkan perhiasan itu di tempat tujuan, misalnya untuk menghadiri resepsi.
Hal lain yang perlu dihindari adalah barang-barang dari logam, seperti kepala ikat pinggang dari besi, sepatu yang mengandung logam, cincin, dll, yang hanya akan menyulitkan anda ketika melewati metal detector. Saya juga tidak tau logam seperti apa saja yang akan membunyikan detector. Tapi kalau anda tau bahwa ikat pinggang yang anda pakai (misalnya) selalu mengaktifkan metal detector, sebaiknya jangan digunakan lagi dalam perjalanan di kali lain 
Tips #9: Pilih lokasi duduk yang tepat
Setiap orang punya lokasi duduk favorit masing-masing, tapi saya pribadi memiliki rule of thumb berikut:
Untuk penerbangan singkat (kurang dari 3 jam), saya akan memilih duduk di jendela, paling belakang (atau setidaknya di bagian belakang pesawat). Posisi ini memungkinkan kita melihat pemandangan di luar, dan tidak terhalang oleh sayap pesawat. Kebisingan juga lebih rendah karena posisi kita jauh dari mesin di sayap. Memang agak menyulitkan untuk pergi ke toilet, tapi berhubung penerbangan hanya singkat, seharusnya tidak menjadi masalah.
Untuk penerbangan panjang (lebih dari 3 jam), saya akan memilih duduk di lorong. Posisi ini membuat saya bisa ke toilet dengan mudah, dan bisa berjalan-jalan untuk mengurangi kram. Hanya saja, posisi ini mudah terganggu oleh penumpang di sisi kita yang ingin ke toilet. Untuk pesawat berbadan kecil (konfigurasi kursi 3+3) hal ini tidak bisa dihindari. Untuk pesawat berbadan lebar (konfigurasi kursi 3+4+3), ambil kursi di lorong di tengah (di paling kiri atau kanan dari kursi di tengah), sehingga hanya ada 1 orang di sisi anda yang akan mengganggu anda ketika harus ke toilet.
Untuk penerbangan panjang, pilihan lain adalah duduk di Emergency Exit, yang akan memberikan ruang kaki lebih lapang. Pelajari baik-baik konfigurasi kursi pesawat sehingga bisa menentukan apakah posisi duduk Emergency Exit akan nyaman untuk anda.
Harap diingat, sebagian besar penerbangan mengijinkan anda memilih lokasi duduk, baik dengan biaya tambahan ataupun tidak. Bahkan semakin banyak yang mengijinkan kita memilih tempat duduk jauh-jauh hari, misalnya 3×24 jam sebelum penerbangan. Manfaatkan fasilitas ini sebaik-baiknya.
Tips #10: Tips khusus untuk penerbangan jarak jauh
Berikut adalah beberapa tips khusus untuk penerbangan jarak jauh, misalnya penerbangan dari Indonesia ke Amerika atau Eropa.
Belilah bantal leher, supaya membantu ketika tidur. Dan jangan pelit! Saya sudah pernah mencoba menggunakan bantal leher inflatable, yang murah dan mudah disimpan, tapi sangat tidak nyaman digunakan. Anda bisa membeli bantal leher yang terjangkau di mal-mal di bagian bantal. Atau sekalian beli bantal leher dari memory foam yang harganya bisa jutaan rupiah 
Banyak minum air putih atau juice, dan jangan minum alkohol. Secara alami kita akan mengalami dehidrasi selama di pesawat, sehingga kita harus banyak minum air putih dan juice yang membantu proses rehidrasi. Alkohol hanya akan memperparah dehidrasi anda!
Jangan malas bergerak! Gerakkan tangan dan kaki, atau berjalanlah di lorong. Hal ini akan memperlancar aliran darah dan mengurangi resiko DVT.
Selama di pesawat, atur waktu tidur sesuai dengan jam di lokasi tujuan. Hal ini akan membantu mengurangi efek jet-lag.
Tips #11: Berusaha terbang dengan rute yang langsung (bukan melalui transit)
Takeoff, landing/pendaratan dan tahap penerbangan lain saat di landasan pacu mempunyai prosentase terbanyak dari kejadian kecelakaan pesawat terbang (90% Kecelakaan terjadi pada saat ini). Untuk mengurangi resiko ini maka pada saat perjalanan dengan pesawat sahabat agar memilih jalur langsung tanpa harus transit di bandara lain.
Tips #12: Memilih pesawat terbang yang berbadan besar
Pesawat terbang kapasitas penumpang di bawah 30 didalam perancangan tidak diperlukan aturan keras, dalam urusan sertifikasi juga tidak terlalu ketat (dibanding pesawat berbadan . Selain itu secara statistik, di dalam suatu pesawat terbang berbadan besar, kita mempunyai keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi peristiwa kecelakaan serius.
Tips #13: Memperhatikanlah pintu darurat
Instruksi Pre-flight oleh pramugari, bagi seorang yang sering naik pesawat kadang dianggap hanya sebagai berita ulangan. Padahal informasi yang diberikan mengenai posisi pintu darurat adalah sangat penting bagi keselamatan kita. Amati pintu darurat yang ada apakah berada didepan atau dibelakang Sahabat, kemudian hitung perkiraan berapa langkah jarak yang ditempuh
Tips #14: Diam di tempat duduk dan selalu ikat dengan sabuk pengaman
Suatu rute penerbangan tertentu sebenarnya sudah diatur jalurnya beserta data lainnya berupa ketinggian maupun cuaca yang akan dilaluinya. Akan tetapi cuaca kadang berubah-ubah sehingga sering terjadi pergolakan yang tidak terduga. Dengan sabuk pengaman tetap dipasang maka perlindungan ekstra akan menjaga kita.
Tips #15: Jangan membawa barang terlarang
Barang bawaan yang boleh dibawa di kabin pesawat sudah ada peraturannya (bisa dilihat ditiket). Benda-benda tajam maupun benda gas tidak diperbolehkan dibawa. Maka pisah-pisahkan barang yang akan dibagasi atau yang dibawa sampai kabin pesawat. Jangan sekali-kali mengabaikan, hal tersebut akan menjadikan masalah saat pemeriksaan sekuriti bandara.
Tips #16: Jangan minum alkohol saat naik pesawat
Tekanan udara atau atmospir di dalam kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Alkohol yang sahabat konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut akan membuat mabuk, bisa jadi sahabat akan mengamuk di kabin pesawat.
Tips #17: Tetap menjaga kesadaran
Suatu kondisi keadaan darurat adalah sangat tidak kita inginkan, apabila mau tidak mau terjadi maka proses evakuasi akan dilaksanakan melalui pintu darurat. Dalam hal ini diperlukan kesadaran yang tinggi untuk membuat keputusan dan mengikuti arahan Pramugari
http://www.wisatanyarausen.com

Sistem Pengamanan di Bandara Udara Aviation Security (AVSEC)

Pengertian Sistem Pengamanan BandarUdara.
Pengertian Sistem Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka (2005 : 1076 ) Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
Pengertian Pengamanan Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 54 tahun 2004 tanggal 21 Mei 2004 Pengamanan (security) adalah gabungan sumber daya manusia, fasilitas dan materil serta prosedur untuk melindungi penerbangan dari tindakan gangguan melawan hukum. Sedangkan upaya pengamanan ( Security control ) adalah upaya pencegahan terhadap penyusupan senjata, bahan peledak atau bahan – bahan lain yang mungkin digunakan untuk melakukan tindakan gangguan melawan hukum.Pada Annex 17 Definisi Security adalah, Security is a combination of measures and human and material resources intended to safeguard civil aviation against acts of unlawful interference.
Pengamanan adalah gabungan sumber daya manusia dan materil yang digunakan untuk melindungi penerbangan sipil dari tindakan gangguan melawan hukum. Security control is a means by which the introduction of weapons, explosives or other dangerous devices may be utilized to commit an acts of unlawful interference can be prevented. Upaya Pengamanan adalah upaya pencegahan terhadap penyusupan senjata, bahan peledak atau bahan –bahan lain yang mungkin digunakan untuk melakukan tindakan melawan hukum.
Tujuan Sistem Pengamanan Bandar Udara UU Nomor 15 tahun 1992 tertanggal 25 Mei 1992 tentang penerbangan, yang terkait dengan pengamanan ( security ) bandar udara yaitu Bab VIII pasal 3, yang berbunyi : ” Penyelenggara bandar udara bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran pelayanannya ”. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 54 tahun 2004 tanggal 21 Mei 2004 setiap penyelenggara bandar udara dan operator pesawat udara wajib membuat program pengamanan bandar udara dan program pengamanan operator pesawat udara disesuaikan dengan kondisi perkembangan yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan sipil pada bandar udara dan perusahaan angkutan udara dan mengacu kepada Program Nasional Pengamanan Penerbangan Sipil. Program nasional pengamanan penerbangan sipil bertujuan untuk melindungi keselamatan, keteraturan dan efisiensi penerbangan sipil di Indonesia dengan memberikan perlindungan terhadap penumpang, awak pesawat udara, para petugas di darat, masyarakat, pesawat udara dan instalasi di bandar udara dari tindakan melawan hukum serta memberikan perlindungan terhadap operator pesawat udara.
Menurut Annex 17 Chapter 2 General Principles, objectives of Aviation Security terdapat pada 2.1.1 each contracting state shall have as its primary objective the safety of passenger, crew, ground personnel and the general public in all matters related to safeguarding against of unlawful interference with civil aviation, Maksudnya setiap negara anggota harus mempunyai tujuan utama untuk melindungi keamanan penumpang, awak pesawat, petugas yang beroperasi di darat dan masyarakat umum dalam segala hal yang berhubungan dengan pengamanan terhadap tindakan yang melawan hukum pada penerbangan sipil.
Dasar Hukum Sistem Pengamanan Bandar Udara Peraturan perundang – undangan nasional dan ketentuan internasional yang berkaitan dengan pengamanan bandar udara, antara lain adalah :
UU Nomor 15 tahun 1992 tertanggal 25 Mei 1992 tentang Penerbangan, yang terkait dengan pengamanan ( security ) bandar udara yaitu Bab VIII pasal 3,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001, tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan.
Surat Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Udara No. SKEP. 100 / XI / 1985 tentang Peraturan Dasar Tata Tertib Bandar Udara
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 54 Tahun 2004 tentang Program Nasional Pengamanan Penerbangan Sipil, Jakarta.
Doc 9246 ATS Planning Manual tentang Facility Security dan Personel Security.
ANNEX 17 International Civil Aviation Organization, Security.
International Civil Aviation Organization Doc 8973 / 5 , Security Manual for Safeguarding International Civil Aviation Againts Acts of Unlawfu Interference
Prosedur Sistem Pengamanan Bandar Udara
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 54 Tahun 2004 Tindakan melawan hukum (act of unlawful interference ) adalah tindakan yang dikategorikan :
Tindakan kekerasan terhadap seseorang di atas pesawat udara dalam penerbangan yang dimungkinkan membahayakan keselamatan pesawat udara.
Menghancurkan atau merusak pesawat udara yang akan di operasikan sehingga menyebabkan pesawat udara tersebut tidak dapat terbang atau membahayakan keselamatan pesawat udara tersebut.
Menempatkan alat atau bahan di pesawat udara dengan cara apapun sehingga pesawat udara tersebut tidak dapat terbang, hancur atau membahayakan keselamatan selama penerbangan.
Menghancurkan atau merusak atau mengganggu operasi fasilitas navigasi penerbangan yang berakibat membahayakan keselamatan penerbangan.
Komunikasi informasi palsu yang berakibat membahayakan keselamatan penerbangan.
Melakukan tindakan melawan hukum yang disertai dengan penggunaan peralatan zat atau bahan atau senjata. Bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang terjadi di daerah lingkungan kerja bandar udara, dapat berupa :

ü Ancaman bom.
ü Bencana alam.
ü Demonstrasi / unjuk rasa.
ü Kebakaran.
ü Pembajakan pesawat udara.
ü Penggelapan / penyeludupan.
ü Pemerasan.
ü Pemalsuan / penipuan.
ü Pengrusakan.
Pemogokan.
Pencurian.
Percaloan.
Perdagangan liar.
Sabotase.
Serangan bersenjata.
Teror
Dan lain – lain yang dapat menghambat atau mengganggu kelancaran operasi bandar udara maupun ketenangan dan ketentraman kerja di bandar udara.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 100 / XI / 1985 tentang Peraturan Tata Tertib Bandar Udara, siapapun dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum, keamanan dan keselamatan penerbangan di Bandar Udara, yang berupa:
Permainan layang – layang.
Perjudian dalam bentuk apapun.
Perbuatan tidak susila.
Mabuk atau pemakaian bahan narkotika.
Gangguan dalam bentuk apapun termasuk jual beli tiket secara tidak sah / liar ( calo ).
Penggembalaan ternak.
Berjalan atau melintasi Bandar Udara selain dijalan, jalur atau bagian jalur lalu lintas yang telah ditentukan ataupun Unsur – unsur pengamanan adalah:
Peralatan pengamanan adalah barang / alat yang digunakan untuk mengamankan sesuatu.
Petugas pengamanan adalah personil bandar udara atau personil pesawat udara yang bersertifikat dan bertugas untuk melakukan pengamanan penerbangan sipil Tugas unit pengamanan / petugas pengamanan bandar udara : Unit pengamanan bandar udara memiliki tugas untuk memelihara, melindungi dan mengamankan manusia dan material secara fisik dari segala bentuk ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh manusia dan barang di daerah lingkungan kerja bandar udara.
Fungsi unit pengamanan / petugas pengamanan bandar udara :
Mengawasi dan mengendalikan ketertiban dan keteraturan pergerakan penumpang dan barang yang masuk / keluar gedung terminal penumpang dan terminal kargo.
Bekerjasama dengan pertugas pengamanan perusahaan angkutan udara dan perusahaan pelayanan darat ( ground handling agent ) dalam melaksanakan pemeriksaan penumpang, bagasi, kargo dan pos sebelum dimuat / dibongkar ke / dari pesawat udara.
Mengawasi dan memeriksa tanda pengenal / pas orang dan kendaraan yang mempunyai hubungan ke / dari daerah steril dan kawasan sisi udara ( air side ) lainnya, terutama di sekitar pesawat udara.
Melaksanakan survey pengamanan bandar udara dan melaporkan kepada Komite Pengamanan Bandar Udara.
Melakukan pengawasan / pengendalian / penjagaan / pengamatan / patroli di daerah batas bandar udara ( perimeter )
Menjaga instalasi / bangunan penting seperti : VIP Room, gedung listrik, tempat penampungan air / pompa air, fasilitas alat bantu navigasi udara ( lampu landasan, stasiun pemancar / penerima, DVOR, NDB, ILS, Radar, dll ), fasilitas bahan bakar minyak pesawat udara, dll.
Mengumpulkan dan meneruskan / menyebarkan informasi yang berhubungan dengan masalah pengamanan penerbangan / bandar udara kepada yang berkepentingan.
Melakukan penyelidikan atas kejadian – kejadian / pelanggaran yang terjadi di bandar udara dan melaporkan kepada komandan / pimpinan satuan pengamanan bandar udara / komite pengamanan bandar udara.
Membina hubungan yang erat dengan instansi – instansi lain yang terkait di bandar udara ( misalnya : perusahaan angkutan udara, POLRI, Imigrasi, Bea & Cukai, Karantina, dll)
Selalu melakukan koordinasi dengan pihak yang berwenang atas perencanaan bandar udara sehingga semua aspek yang menyangkut pengamanan penerbangan mendapat perhatian dalam setiap perencanaan / desain / renovasi bangunan dan fasilitas bandar udara.
Melakukan latihan pengamanan penerbangan di bandar udara secara teratur sedikitnya sekalli dalam setahunMengalihkan tanggung jawab kepada POLRI bilamana terjadi tindak kriminal di bandar udara Bekerjasama dan mengalihkan pengendalian bilamana terjadi peningkatan ancaman keamanan di bandar udara kepada POLRI / TNI sesuai ketentuan Melakukan kerjasama dengan pihak – pihak terkait dan melaksanakan tindak penanggulangan dalam keadaan gawat darurat sesuai dengan Airport Emergency Plan.
Di dalam bandar udara ada beberapa daerah yang diklasifikasikan ke dalam daerah – daerah pengamanan, yaitu :
Daerah Tertutup.
Daerah Terbatas.
Daerah Publik ( Public Area = PA )
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 100 / XI / 1985, Daerah Publik Terbatas ( Restricted Public Area ) dan Daerah Bukan Publik ( Non Public Area ) ditentukan oleh Administrator / Kepala Bandar Udara.
Para penumpang yang akan berangkat harus melalui pemeriksaan bagasi, badan dan barang – barang bawaannya.
Para pengantar penumpang yang mendapat izin masuk ke lingkungan Daerah Bukan Publik ( Non Public Area ) harus melalui pemeriksaan badan dan bawaannya. Untuk mempermudah kerja petugas pengamanan maka penyelenggara bandar udara menentukan daerah – daerah di bandar udara yang menjadi bagian darerah – daerah pengamanan, yaitu :
Daerah tertutup Daerah tertutup ( Non Public Area = NPA ) merupakan daerah pengamanan dimana di dalamnya dilakukan kegiatan – kegiatan yang dapat diklasifikasikan rahasia dan dibutuhkan tingkat pengamanan yang tertinggi, diantaranya adalah :
Aerodrome Control Tower ( menara pengawas lalu lintas udara ).
Boarding lounge ( ruang tunggu penumpang ).
Cargo building.
Depot BBM Pertamina.
Jalan Inspeksi.
Meteorology Building.
Main Power Station
Platform dan daerah sisi udara lainnya
Pumping Station
Radar Head Building ( Gedung Radar)
Stasiun Pemancar / Penerima
Stasiun PKP – PK
VIP room
Daerah Terbatas Daerah terbatas ( Restricted Public Area = RPA ) merupakan daerah pengamanan yang lebih membutuhkan tingkat pengamanan setingkat lebih rendah dari daerah tertutup, dimana keamanan akan terancam kalau gerakan perorangan dibiarkan secara luas, diantaranya adalah :
Check – in area.
Shopping arcade.
Common Departure Hall.
Daerah pengurusan barang di cargo area
Daerah Publik ( Public Area = PA ) Tindakan pengamanan di daerah Public Area lebih dimaksudkan untuk menjaga ketertiban dan kelancaran operasional bandara dalam rangka cegah dini pengamanana bandara.
Sistem perizinan yang diberlakukan untuk mencegah masuknya orang – orang yang tidak berkepentingan. Selain kepada penumpang dan pegawai, kendaraan yang digunakan untuk menunjang kegiatan penerbangan juga harus memiliki izin masuk.
Pengawasan Izin masuk orang :
Setiap orang yang dapat masuk ke “daerah terbatas “ harus dilakukan pemeriksaan terhadap dokumen perjalanan angkutan udara bagi calon penumpang dan tanda masuk bagi pegawai.
Prosedur terhadap orang untuk masuk ke “ daerah terbatas “ diatur dalam Program Pengamanan Bandar Udara.
Tanda izin masuk bandar udara harus dipakai selama berada di “ daerah terbatas “ dan penempatannya didada sebelah kiri yang mudah terlihat dan terbaca.
Pengawasan izin masuk kendaraan :
Setiap kendaraan yang masuk ke “daerah terbatas “ harus dilakukan pemeriksaan terhadap tanda izin masuk.
Prosedur pemeriksaan terhadap kendaraan untuk masuk ke “daerah terbatas“ diatur dalam Program Pengamanan Bandar Udara.
Tanda izin masuk bandar udara harus ditempatkan pada bagian muka sebelah kiri kendaraan yang mudah terlihat dan terbaca.
Personil yang mengoperasikan kendaraan pada “ daerah terbatas “ selain memiliki tanda izin masuk juga diwajibkan memiliki tanda izin mengemudi di sisi udara.
Dalam keadaan tertentu kendaraan selain yang disebutkan dalam huruf 1) dapat masuk setelah mendapat izin khusus dari unit kerja yang ditunjuk yang bertanggung jawab dibidang keamanan dan keselamatan bandar udara.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 100 / XI / 1985,
Siapapun dilarang memasuki Daerah Publik Terbatas ( Restricted Public Area ) dan daerah bukan publik ( Non Public Area ) di Bandar Udara atau gedung – gedung yang dinyatakan tertutup untuk umum, kecuali :
Yang sudah mendapat izin atau mempunyai pas bandar udara ; dan
Para penumpang yang akan berangkat atau datang.
Berdasarkan Surat Keptusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 tahun 1989,
Penumpang, awak pesawat udara dan bagasi harus diperiksa sebelum memasuki daerah steril dan sisi udara.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Udara Nomor : SKEP / 100 / XI / 1985,
Setiap orang, baik pejabat maupun protokol dari instansi, termasuk petugas atau karyawan bandar udara yang memasuki atau akan bertugas di lingkungan Daerah Bukan Publik( Non Public Area ), harus memiliki tanda izin masuk ( pas ) bandar udara yang dikeluarkan oleh Administrator / Kepala Bandar Udara.
Semua kendaraan yang memasuki atau berada di lingkungan Daerah Bukan Publik harus memiliki tanda izin ( pas ) yang dikeluarkan olehAdministrator / Kepala Bandar Udara.
Setiap orang atau instansi yang membutuhkan pas bandar udara harus mengajukan permohonan tertulis kepada Administrator / Kepala Bandar Udara.
Pas bandar udara harus selalu dipakai di dada sebelah kiri, kurang lebih 15 cm dari pundak.
Pas bandar udara harus diperlihatkan kepada Satuan Pengamanan Bandar Udara setiap masuk atau keluar bandar udara.
Pas bandar udara hanya berlaku untuk :
Pemegang yang namanya tersebut dalam pas
Kendaraan yang merek, jenis dan nomor polisinya tercantum di dalam pas.
Daerah yang diizinkan sebagaimana tertera di dalam pas.
Jangka waktu yang tercantum di dalam pas Sasaran Pengamanan ;
Pengamanan manusia Meliputi keamanan penumpang, pegawai, petugas operasi yang berada di darat, masyarakat umum, awak pesawat.
Pengamanan harta benda Pengamanan terhadap bagasi, kargo, pesawat udara.serta fasilitas navigasi dan fasilitas penting lainnya.
Selain dari penjelasan diatas, bandar udara juga harus bertindak tegas kepada penumpang yang membawa barang –barang atau alat yang dapat digunakan untuk mengancam keselamatan penerbangan, karena berdasarkan Keputusan Menteri Nomor KM 14 Tahun 1989 Pasal 6, Senjata api, senjata tajam serta benda – benda lain yang dapat dipakai untuk mengancam atau memaksakan kehendak dilarang dimasukkan atau ditempatkan di dalam kabin pesawat udara . Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor SKEP / 100 / VI / 2003 bahwa dilarang membawa senjata api ke dalam kabin. Dan Segala jenis senjata api dan peluru dilaporkan kepada Petugas Pengamanan Bandara, senjata api dan peluru yang dibawa harus mempunyai surat izin kepemilikan / penguasaan senjata api dan peluru, peluru dikosongkan dari senjata api oleh pemiliknya / pemegangnya. Senjata api dan peluru diserahkan ke penumpang atau pemiliknya pada saat berada di pintu keluar ruang kedatangan dengan tanda bukti.

Sumber : http://dhafirdaus.blogspot.com