Tips #1: Jangan ragu membandingkan harga tiket
Membeli tiket jauh hari sebelum keberangkatan untuk mendapatkan tiket murah adalah hal yang sudah umum diketahui. Tapi kadang-kadang kita tidak bisa mengatur hal ini, dan harus membeli tiket agak mendadak. Aku pribadi umumnya membeli tiket antara 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Dalam kondisi ini, jangan ragu untuk membandingkan harga tiket, dan manfaatkan fasilitas online yang disediakan oleh maskapai penerbangan. Untuk saya pribadi, setiap kali akan bepergian ke kota tertentu, ada 4 situs maskapai yang langsung saya cek: Lion Air, AirAsia, Garuda Indonesia, dan Citilink. Dalam waktu kurang dari 10 menit, dengan mudah kita bisa membandingkan harga dari keempat maskapai tersebut, lengkap juga dengan pilihan jadwalnya. Apakah ada maskapai lain? Tentu saja. Tapi, dengan tidak mengurangi rasa hormat, aku baru akan mencari tiket di maskapai lain kalau di keempat maskapai ini sudah tidak tersedia
Tips #2: Perhitungkan waktu keberangkatan dan kedatangan
Hal ini terutama berlaku untuk Jakarta, atau kota-kota lain yang sering mengalami kemacetan. Perhitungkan dengan baik, apakah waktu keberangkatan atau kedatangan akan membuat kita terjebak macet di tol di Jakarta. Contoh buruk untuk mendarat di Jakarta adalah antara jam 5 sore sampai jam 7 malam, yaitu puncak dari kemacetan Jakarta karena jam pulang kantor. Contoh buruk lain adalah mengambil jadwal keberangkatan dari Jakarta antara pukul 7 sampai 9 malam, karena itu artinya anda harus berjuang menembus kemacetan di Jakarta, juga ketika jam pulang kantor.
Kalau memang terpaksa mengambil jam-jam tersebut, terutama untuk keberangkatan, atur waktu keberangkatan anda ke airport. Misalnya, saya sering mengambil penerbangan Jakarta-Medan dengan Lion Air di Jumat pukul 9 malam, flight terakhir, karena harganya yang biasanya murah. Berhubung Jumat malam adalah puncak macetnya Jakarta, saya biasanya sudah berangkat ke airport dari jam 5 sore, dan makan malam di airport.
Tips #3: Untuk perjalanan singkat, gunakan koper yang bisa masuk ke kabin
Untuk perjalanan singkat, 2-3 hari, biasanya kita tidak perlu membawa terlalu banyak pakaian. Gunakan koper ukuran kabin, sehingga anda tidak direpotkan dengan urusan mengambil bagasi ketika tiba di tempat tujuan. Ingat, mengambil bagasi akan memakan waktu minimal 30 menit sejak ketibaan, bahkan bisa lebih. Untuk mengetahui koper mana yang bisa masuk ke kabin, silahkan berkonsultasi dengan toko koper langganan anda
Tips #4: Gunakan kemeja berkantong
Baik laki-laki maupun perempuan, aku sarankan untuk menggunakan kemeja berkantong ketika bepergian dengan pesawat. Kantong di kemeja ini akan sangat berguna untuk menyimpan tiket dan boarding pass, atau kartu imigrasi, bolpen dan paspor untuk perjalanan ke luar negeri. Ya, kita bisa juga menyimpannya di tas atau di kantong celana, tapi akan memakan waktu dan menyulitkan. Jauh lebih mudah menyimpannya di kantong kemeja. Silahkan di coba sendiri
Tips #5: Gunakan sepatu yang nyaman
Sepatu yang nyaman adalah kunci kenyamanan anda bepergian. Tanpa kita sadari, perjalanan dengan pesawat membutuhkan banyak proses “berjalan”: dari mobil ke lokasi check-in, dari check-in ke ruang tunggu, dari ruang tunggu ke pesawat, dan sebaliknya. Untuk bandara besar seperti Changi Singapore atau Narita Tokyo, proses “berjalan” ini bisa memakan waktu 15-20 menit! Jadi, gunakanlah sepatu paling nyaman yang anda miliki. Kalau saya pribadi akan memilih menggunakan sepatu kets (sepatu olah raga).
Ladies, please leave your high heels at home! Atau setidaknya, masukkan di bagasi. Sepatu hak tinggi hanya akan membuat kaki lebih cepat lelah, dan akan menyulitkan dalam proses naik-turun tangga, ramp turun ataupun naik, dll. Belum lagi dalam kondisi emergency evacuation dari pesawat, anda akan diminta untuk melepas high heels anda. Ingin terdampar di pulau tanpa sepatu?
Oh, dan jangan lupa, apabila bepergian ke Amerika Serikat, gunakan kaos kaki, karena kita akan diminta melepas sepatu dalam pemeriksaan keamanan. Tentunya kita tidak ingin menginjak lantai kotor dengan kaki telanjang kan?
Tips #6: Gunakan pakaian yang nyaman
Secara umum, baik untuk penerbangan singkat maupun panjang, gunakanlah pakaian yang nyaman. Hal ini semakin penting ketika penerbangan anda semakin panjang. Menggunakan jeans ketat dan pakaian ketat hanya akan mempersulit darah mengalir dan membuat anda cepat mengalami kram. And again, ladies, leave your mini-skirt at home (atau di bagasi). Menggunakan rok mini hanya akan membuat anda sulit mencari posisi duduk yang nyaman. Dan kembali ke kasus emergency: anda tidak ingin terdampar di pulau hanya dengan rok mini dan baju ketat kan?
Tips #7: Atur lokasi penyimpanan peralatan elektronik
Di banyak airport, peralatan elektronik seperti laptop/notebook, handphone dan sejenisnya harus dipisah dari barang-barang lain ketika melewati X-ray scanner. Jadi, jangan sampai anda menyimpan barang-barang tersebut terjalu jauh di dalam tas kabin anda, yang akan menyulitkan anda setiap kali melewati pemeriksaaan keamanan. Khusus untuk laptop, terdapat banyak koper kabin yang memberikan tempat khusus untuk laptop sehingga mudah dikeluarkan ataupun dimasukkan kembali.
Untuk airport yang tidak mengharuskan kita memisahkan peralatan elektronik, sebaiknya masukkan handphone anda ke dalam tas ketika melewati X-ray scanner. Hal ini mengurangi resiko handphone tertinggal, tertukar atau hilang.
Tips #8: Jangan menggunakan perhiasan atau barang-barang logam
Ladies, again, please leave your jewelry at home, atau masukkan ke dalam tas kabin (jangan di bagasi, nanti hilang). Sebaiknya hindari mengunakan gelang, kalung, anting-anting, dll, karena hanya akan mengurangi kenyamanan anda dalam perjalanan. Bahkan, kalau memang tidak diperlukan, tinggalkan saja perhiasan di rumah, karena hanya akan merepotkan dalam penjagaan selama di hotel, dll. Kecuali tentunya kalau anda membutuhkan perhiasan itu di tempat tujuan, misalnya untuk menghadiri resepsi.
Hal lain yang perlu dihindari adalah barang-barang dari logam, seperti kepala ikat pinggang dari besi, sepatu yang mengandung logam, cincin, dll, yang hanya akan menyulitkan anda ketika melewati metal detector. Saya juga tidak tau logam seperti apa saja yang akan membunyikan detector. Tapi kalau anda tau bahwa ikat pinggang yang anda pakai (misalnya) selalu mengaktifkan metal detector, sebaiknya jangan digunakan lagi dalam perjalanan di kali lain
Tips #9: Pilih lokasi duduk yang tepat
Setiap orang punya lokasi duduk favorit masing-masing, tapi saya pribadi memiliki rule of thumb berikut:
Untuk penerbangan singkat (kurang dari 3 jam), saya akan memilih duduk di jendela, paling belakang (atau setidaknya di bagian belakang pesawat). Posisi ini memungkinkan kita melihat pemandangan di luar, dan tidak terhalang oleh sayap pesawat. Kebisingan juga lebih rendah karena posisi kita jauh dari mesin di sayap. Memang agak menyulitkan untuk pergi ke toilet, tapi berhubung penerbangan hanya singkat, seharusnya tidak menjadi masalah.
Untuk penerbangan panjang (lebih dari 3 jam), saya akan memilih duduk di lorong. Posisi ini membuat saya bisa ke toilet dengan mudah, dan bisa berjalan-jalan untuk mengurangi kram. Hanya saja, posisi ini mudah terganggu oleh penumpang di sisi kita yang ingin ke toilet. Untuk pesawat berbadan kecil (konfigurasi kursi 3+3) hal ini tidak bisa dihindari. Untuk pesawat berbadan lebar (konfigurasi kursi 3+4+3), ambil kursi di lorong di tengah (di paling kiri atau kanan dari kursi di tengah), sehingga hanya ada 1 orang di sisi anda yang akan mengganggu anda ketika harus ke toilet.
Untuk penerbangan panjang, pilihan lain adalah duduk di Emergency Exit, yang akan memberikan ruang kaki lebih lapang. Pelajari baik-baik konfigurasi kursi pesawat sehingga bisa menentukan apakah posisi duduk Emergency Exit akan nyaman untuk anda.
Harap diingat, sebagian besar penerbangan mengijinkan anda memilih lokasi duduk, baik dengan biaya tambahan ataupun tidak. Bahkan semakin banyak yang mengijinkan kita memilih tempat duduk jauh-jauh hari, misalnya 3×24 jam sebelum penerbangan. Manfaatkan fasilitas ini sebaik-baiknya.
Tips #10: Tips khusus untuk penerbangan jarak jauh
Berikut adalah beberapa tips khusus untuk penerbangan jarak jauh, misalnya penerbangan dari Indonesia ke Amerika atau Eropa.
Belilah bantal leher, supaya membantu ketika tidur. Dan jangan pelit! Saya sudah pernah mencoba menggunakan bantal leher inflatable, yang murah dan mudah disimpan, tapi sangat tidak nyaman digunakan. Anda bisa membeli bantal leher yang terjangkau di mal-mal di bagian bantal. Atau sekalian beli bantal leher dari memory foam yang harganya bisa jutaan rupiah
Banyak minum air putih atau juice, dan jangan minum alkohol. Secara alami kita akan mengalami dehidrasi selama di pesawat, sehingga kita harus banyak minum air putih dan juice yang membantu proses rehidrasi. Alkohol hanya akan memperparah dehidrasi anda!
Jangan malas bergerak! Gerakkan tangan dan kaki, atau berjalanlah di lorong. Hal ini akan memperlancar aliran darah dan mengurangi resiko DVT.
Selama di pesawat, atur waktu tidur sesuai dengan jam di lokasi tujuan. Hal ini akan membantu mengurangi efek jet-lag.
Tips #11: Berusaha terbang dengan rute yang langsung (bukan melalui transit)
Takeoff, landing/pendaratan dan tahap penerbangan lain saat di landasan pacu mempunyai prosentase terbanyak dari kejadian kecelakaan pesawat terbang (90% Kecelakaan terjadi pada saat ini). Untuk mengurangi resiko ini maka pada saat perjalanan dengan pesawat sahabat agar memilih jalur langsung tanpa harus transit di bandara lain.
Tips #12: Memilih pesawat terbang yang berbadan besar
Pesawat terbang kapasitas penumpang di bawah 30 didalam perancangan tidak diperlukan aturan keras, dalam urusan sertifikasi juga tidak terlalu ketat (dibanding pesawat berbadan . Selain itu secara statistik, di dalam suatu pesawat terbang berbadan besar, kita mempunyai keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi peristiwa kecelakaan serius.
Tips #13: Memperhatikanlah pintu darurat
Instruksi Pre-flight oleh pramugari, bagi seorang yang sering naik pesawat kadang dianggap hanya sebagai berita ulangan. Padahal informasi yang diberikan mengenai posisi pintu darurat adalah sangat penting bagi keselamatan kita. Amati pintu darurat yang ada apakah berada didepan atau dibelakang Sahabat, kemudian hitung perkiraan berapa langkah jarak yang ditempuh
Tips #14: Diam di tempat duduk dan selalu ikat dengan sabuk pengaman
Suatu rute penerbangan tertentu sebenarnya sudah diatur jalurnya beserta data lainnya berupa ketinggian maupun cuaca yang akan dilaluinya. Akan tetapi cuaca kadang berubah-ubah sehingga sering terjadi pergolakan yang tidak terduga. Dengan sabuk pengaman tetap dipasang maka perlindungan ekstra akan menjaga kita.
Tips #15: Jangan membawa barang terlarang
Barang bawaan yang boleh dibawa di kabin pesawat sudah ada peraturannya (bisa dilihat ditiket). Benda-benda tajam maupun benda gas tidak diperbolehkan dibawa. Maka pisah-pisahkan barang yang akan dibagasi atau yang dibawa sampai kabin pesawat. Jangan sekali-kali mengabaikan, hal tersebut akan menjadikan masalah saat pemeriksaan sekuriti bandara.
Tips #16: Jangan minum alkohol saat naik pesawat
Tekanan udara atau atmospir di dalam kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Alkohol yang sahabat konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut akan membuat mabuk, bisa jadi sahabat akan mengamuk di kabin pesawat.
Tips #17: Tetap menjaga kesadaran
Suatu kondisi keadaan darurat adalah sangat tidak kita inginkan, apabila mau tidak mau terjadi maka proses evakuasi akan dilaksanakan melalui pintu darurat. Dalam hal ini diperlukan kesadaran yang tinggi untuk membuat keputusan dan mengikuti arahan Pramugari
http://www.wisatanyarausen.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar