Sabtu, 22 Februari 2014

Bandara Udara Sultan Hasanuddin, Makassar

Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, sebelumnya bernama Bandar Udara Internasional Hasanuddin, adalah bandar udara yang terletak 30 km dari Kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan. Bandara ini dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura I. Bandara Sultan Hasanuddin mengalami proses perluasan dan pengembangan yang dimulai tahun 2004. Bagian dari pengembangan antara lain terminal penumpang baru berkapasitas 7 juta penumpang per tahun, apron (lapangan parkir pesawat) yang berkapasitas tujuh pesawat berbadan lebar, landas pacu baru sepanjang 3.100 meter x 45 meter, serta taxiway.

Sejarah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar

Bandar Udara Hasanuddin pada tahun 1935 dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama Lapangan Terbang Kadieng, yang terletak sekitar 22 kilometer disebelah utara kota Makassar dengan konstruksi lapangan terbang rumput. Lapangan terbang dengan landasan rumput yang berukuran 1,600 m x 45 m (Runway 08-26) diresmikan pada tanggal 27 September 1937, ditandai dengan adanya penerbangan komersial yang menghubungkan Surabaya - Makassar dengan Pesawat jenis Douglas D2/F6 oleh perusahaan KNILM (Koningklijke Netherland Indische Luchtvaan Maatschappij).

Pada tahun 1942 oleh pemerintah pendudukan Jepang, landasan tersebut ditingkatkan dengan konstruksi beton berukuran 1,600 m x 45 m yang sekarang menjadi Lapangan Terbang ini diubah namanya menjadi Lapangan Terbang MANDAI. Tahun 1945 pemerintah SEKUTU (Hindia Belanda) membangun landasan baru dengan konstruksi onderlaag (Runway 13-31)berukuran 1745 m x 45 m ,yang mengerahkan 4000 orang ex tentara Romusha.

Pada tahun 1950 diserahkan kepada Pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Jawatan Pekerjaan Umum Seksi Lapangan Terbang dan selanjutnya tahun 1955 dialihkan kepada Jawaban Penerbangan Sipil, sekarang Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang kemudian memperpanjang landasan pacu 2.345 m x 45 m sekaligus mengubah lapangan terbang menjadi pelabuhan Udara Mandai. Tahun 1980, landasan 13-31 diperpanjang menjadi 2.500 m x 45 m dan pada tahun ini nama Pelabuhan Udara Mandai diubah menjadi Pelabuhan Udara Hasanuddin, kemudian pada tahun 1981 dinyatakan sebagai Bandar Udara Embarkasi/Debarkasi Haji dan pada tahun 1985 Pelabuhan Udara Hasanuddin berubah nama menjadi Bandar Udara Hasanuddin.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 / 1987 tanggal 9 Januari 1987 disusul tanggal 3 Maret 1987 Bandar Udara Hasanuddin diserahterimakan pengelolaannya dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Perum Angkasa Pura I yang kemudian pada tanggal 1 Januari 1993 berubah status menjadi PT (Persero) Angkasa Pura I.

Pada tanggal 30 Oktober 1994, Bandar Udara Hasanuddin dinyatakan sebagai Bandar Udara Internasional sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61/1994 tanggal 7 Januari 1995 dan diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Sulawesi Selatan. Pada tanggal 28 Maret 1995 yang ditandai dengan penerbangan Perdana oleh Malaysian Airlines System (MAS) langsung dari Kuala Lumpur ke Bandar Udara Hasanuddin Makassar, disusul kemudian dengan penerbangan Silk Air yang menghubungkan Changi Singapore dengan Bandar Udara Hasanuddin, hal ini tidaklah berarti bahwa pada tanggal 28 Maret 1995 Bandar Udara Hasanuddin pertama kali melayani penerbangan Internasional, akan tetapi sejak tahun 1990 Bandar Udara Hasanuddin digunakan sebagai Bandar Udara Embarkasi / Debarkasi Haji langsung dari Makassar ke Jeddah vv.

Selain ini Bandar Udara Hasanuddin jauh sebelumnya melayani penerbangan lintas Internasional diwilayah Yuridiksi pengawasan/pengendalian Kawasan Timur Indonesia Makassar UCA ( Upper Control Area ) yang mencakup wilayah udara melalui sebagian Kalimantan bagian barat hingga perbatasan negara Papua New Guinea disebelah timur, dan dari perbatasan wilayah Udara Australia disebelah selatan hingga perbatasan wilayah Udara Philipina dan Oakland (Amerika Serikat) disebelah utara.

Bandar Udara Hasanuddin juga merupakan pintu gerbang udara diKawasan Timur Indonesia dan Propinsi Sulawesi Selatan khususnya, dimana Bandar Udara ini telah memberikan corak tersendiri sebagai Bandar Udara Transit yang diarahkan turut mendukung dan mengembangkan pariwisata, mobilisasi arus penumpang serta berpartisipasi dalam perdagangan dan industri.

Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Sultan Hasanuddin
  • AirAsia (Kuala Lumpur)
  • Batavia Air (Jakarta, Jayapura, Kendari, Manokwari, Palu, Surabaya, Kendari)
  • Dirgantara Air Service (Mamuju, Selayar, Masamba, Palopo, Toraja)
  • Garuda Indonesia (Balikpapan, Biak, Denpasar-Bali, Jakarta, Jayapura, Manado, Surabaya, Palu, Gorontalo, Ambon, Ternate, Jeddah*)
  • Indonesia Air Transport (Soroako)
  • Lion Air (Ambon, Denpasar-Bali, Gorontalo, Jakarta, Jayapura, Kendari, Manado, Palu, Surabaya)
  • Merpati Nusantara Airlines (Balikpapan, Banjarmasin, Baubau, Biak, Jakarta, Kendari, Kupang, Mamuju, Manokwari, Merauke, Palu, Sorong, Surabaya, Timika, Ternate, Yogyakarta)
  • Sriwijaya Air (Ambon, Gorontalo, Jakarta, Kendari, Surabaya, Palu)
  • Trigana Air Service (Kupang, Luwuk)
  • Expressair (Fak Fak, Jakarta, Jayapura, Kaimana, Nabire, Sorong, Tanah Merah, Ternate, Yogyakarta, Surabaya)
  • Kartika Airlines (Jakarta, Manado, Ternate)
  • Wings Air (Ambon, Denpasar-Bali, Gorontalo, Jakarta, Jayapura, Kendari, Manado, Palu, Surabaya, Mamuju, Bau-Bau, Kolaka)
  • Citilink (Surabaya)
Spesifikasi Umum Bandara Sultan Hasanuddin
NAMABandara : HASANUDDIN (Bandar Udara Internasional)
Telepon : 0411-550123, 553082, 553083 Hunting
Faksimili: 0411-553183
Alamat: Bandar Udara Hasanuddin – Mandai, Makassar – 90552
Situs: www.hasanuddin–airport.com
E-mail: upg@angkasapura1.co.id & mks@hasanuddin-airport.com
KLASIFIKASI BANDARAKelas IA
KOORDINAT LOKASI050.03'39" LS – 1190.33'16" BT
LUAS BANDARA817,532 Ha
ELEVASI47 Feet
KODE BANDARAICAO: WAAA
IATA: UPG
JAM OPERASI16 Jam (07.00 – 23.00 WITA / 23.00 – 15.00 UTC)
JARAK DARI KOTA22 Km (Kota Makassar)
LANDASANArah: 13 – 31
Dimensi: 2.500 x 45 m²
PCN: 63 / F / C / X / U
TAXIWAYTotal Luas : 50.755 m ²
No. T/WPosisiDimensi (M’xM’)PCN
AExit T/W158 x 2363 /f/ c /x/u
BExit T/W217 x 26.568 /f/ c /x/u
CExit T/W800 x 2334 /f/ c /x/u
DPararel784 x 2368 /f/ c /x/u
APRONLuas Apron: 69.147 m²
PCN: 63 /R/C/X/U
Kapasitas Apron
Type PesawatPesawatPosisi Parking Stand
Alt.1Alt.2Alt.3
Wide Big BodyB-747000
Wide BodyA-300
DC-10
MD-11
320
Narrow BodyB-737
F-100
970
OthersCN-212
MD-82
F-27
CN-235
4
0
0
0
0
2
2
3
0
0
0
0
Jumlah16160
Helicopter000
TERMINALTerminal Penumpang :
Luas: 10.815 m²
Kapasitas :1,5 juta pax pertahun
(Dioperasikan untuk Penerbangan Domestik dan Internasional)
Terminal Kargo: Luas 4.000 m²
HANGGARTidak Tersedia
TELEKOMUNIKASI PENERBANGANHF/ VHF, HF SSB, VHF-ER, VSAT, ADC, APP, ACC, MWARA, RDARA
AMSC, TELEPRINTER, RECORDING SYSTEM, TELEX, FAKSIMILI, RADIOLINK, DIRECT SPEECH, H T, RADIO CAR
Radio VHF Portable : 2 unit
NAVIGASI UDARANDB, DVOR, DME, ILS, RVR, ATIS, PSR, SSR, RDPS, DISPLAY RADAR
PKP – PKTersedia: CAT – VIII
Jumlah Armada: 8 unit
Konfigurasi;
Foam Tenderr: 5 unit
Nurse Tender: 0 unit
Rescue Tender: 2 unit
Commando Car: 1 unit
Ambulance: 4 unit
Rescue Boat: Tidak tersedia
Salvage: tersedia
AIR FIELD LIGHTINGApproach Light, Runway Light, PAPI, REILS, SQFL, Taxiway Light, Apron Flood Light, Rotating Beacon, Signal Area
POWER SUPPLYPLN: 4.451,5 KVA
Genset: 3.241 KVA
WATER SUPPLYPDAM, Deep Well
PERALATAN MEKANIKALTimbangan, Conveyor, Gravity Roller, Elevator, Air Conditioner (AC)
FASILITAS PENGAMANANX-Ray, Walk Trough, Explosive Detector, Handy Metal Detector
PARKIR KENDARAANLuas: 12.272 m²
PELATARAN GSELuas: 21.694 m²
PELAYANAN METEOPengamatan: ADA
Prakiraan: ADA
FASILITAS CIQBea & Cukai: Available
Imigrasi: Available
Karantina: Kesehatan, Hewan, Tumbuhan & Ikan
TRANSPORTASI DARATTaxi Bandara
PELAYANAN UMUMBank, Telepon Umum, Kafetaria, Pos, ATM, Money Changer, Wartel
FASILITAS PENUNJANG LAINGedung EMPU, Gedung VIP, Ruangan CIP

hasanuddin-airport.com, wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar